Apa Itu Nuzulul Qur’an yang Diperingati Setiap 17 Ramadan

Arah Baru – Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya wahyu pertama Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini menjadi tonggak awal dari risalah kenabian yang membawa ajaran Islam ke seluruh umat manusia.

Oleh karena itu, peristiwa ini selalu diperingati oleh umat Islam sebagai bentuk refleksi atas petunjuk Allah yang diberikan kepada Nabi terakhir.

Secara bahasa, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yaitu Nuzul yang berarti “turun” atau “penurunan,” dan Al Qur’an yang merujuk pada kitab suci umat Islam. Dengan demikian, Nuzulul Qur’an memiliki arti “turunnya Al-Qur’an.”

Baca Juga:

Di Hadapan Alumni HMI, Tamsil Linrung Tekankan Pentingnya Kolaborasi Sipil-Militer

Peristiwa ini merupakan salah satu momen terpenting dalam Islam, karena menjadi awal turunnya wahyu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.

Dengan turunnya Al-Qur’an, umat manusia mendapatkan petunjuk dalam menjalani kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip ketauhidan, moralitas, keadilan, dan ilmu pengetahuan.

Sejarah Nuzulul Qur’an

Al Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadan sekitar tahun 610 M. Saat itu, Nabi sedang menyendiri di Gua Hira’.

Menurut Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad yang dilansir dari uici.ac.id, Nabi Muhammad SAW sering mengasingkan diri di Gua Hira sebelum menerima wahyu pertama.

Sementara itu, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb menjelaskan bahwa kebiasaan uzlah yang dilakukan Nabi bertujuan untuk merenungkan keindahan alam dan memahami tanda-tanda kebesaran Allah.

Namun, Nabi Muhammad SAW yang tidak bisa membaca menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril kemudian memeluk Nabi dengan erat dan mengulangi perintahnya hingga tiga kali, sebelum akhirnya menyampaikan ayat pertama:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia, yang mengajarkan (manusia) dengan pena, mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)

Peristiwa ini menjadi awal turunnya Al-Qur’an secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun hingga Islam mencapai kesempurnaannya sebagai agama yang membawa petunjuk bagi umat manusia.