BUJANGGA MANIK, PANGERAN SUNDA YANG MENJADI RESI HINDU TIBA DI MAJAPAHIT

Arah Baru, Sejarah Indonesia – Bujangga manik nama aslinya adalah “Jaya Pakuan”ia menamai dirinya dengan sebutan Ameng Layaran (Sang Pengelana).
Tokoh ini bukan sembarang orang, melainkan seorang terpelajar dan juga Kerabat Keraton Pajajaran. Tokoh ini terkenal dikalangan Sejarawan karena pernah melakukan perjalanan mengitari Pulau Jawa dan Bali pada abad 15 akhir (Sebelum Malaka ditaklukan Portugis pada 1511 M).
Ketika melakukan perjalanan, ia mencatat langkah demi langkah perjalanannya kedalam suatu tulisan, catatan-catatan itulah yang kelak dikenal dengan nama Naskah “Bujangga Manik”.
Berikut ini catatan Perjalanan Ameng Layaran sebelum akhirnya sampai ke Majapahit.
Sadatang aing ka Jemas, ka kenca jajahan Demak, ti wetan na Welahulu.
Terjamah:
(Setelah aku tiba di Jemas, di sebelah kiriku adalah wilayah Demak, ke arah timur Gunung Welahulu.)
Ngalalaring ka Pulutan, datang ka Medang Kamulan.
Terjamah :
(Aku berjalan melalui Pulutan, pergi ke Medang Kamulan.)
Sacu(n)duk ka Rabut Jalu, ngalalaring ka Larangan.
Terjamah :
(Setelah tiba di Rabut Jalu, aku berjalan melewati Larangan.)
Sadatang aing ka Jempar, meu(n)tasing di Ciwuluyu, cu(n)duk ka lurah Gegelang, ti kidul Medang Kamulan, cu(n)duk ka Bangbarung Gunung.
Terjamah:
(Setelah tiba di Jempar, aku menyeberangi Sungai Ciwuluyu, tiba di wilayah Gegelang, ke arah selatan Medang Kamulan, lalu tiba di Bangbarung Gunung.)
Sadatang ka Jero Alas, meu(n)tas di bagawan Cangku, ngalalar aing ka Daha,
Terjamah:
(Setiba di Jero Alas, aku menyeberangi Sungai Cangku, berjalan melewati Daha.)
Samu(ng)kur aing ti inya, sacu(n)duk aing ka Pujut, meu(n)tas di Cironabaya, ngalalar ka Rambut Merem.
Terjamah:
(Setelah meninggalkan tempat itu, tibalah aku di Pujut, menyeberangi Sungai Cironabaya, berjalan melewati Rambut Merem.)
Sacu(n)duk aing ka Wakul, sadatang ka Pacelengan, ngalalar aing ka Bubat, cu(n)duk aing ka Mangu(n)tur, ka buruan Majapahit, ngalalar ka Dar/ma Anyar, /15r/ na Karang Kajramanaan, ti kidulna Karang Jaka.
Terjamah :
(Setiba di Wakul, sampai di Pacelengan, aku berjalan melewati Bubat, dan tiba di Manguntur, alun-alun Majapahit, pergi melewati Darma Anyar, dan Karang Kajramanaan, sebelah selatan Karang Jaka.)