Media Arahbaru
Beranda Uncategorized Kenali Aphantasia Kondisi Orang Tidak Mampu Berimajinasi

Kenali Aphantasia Kondisi Orang Tidak Mampu Berimajinasi

Arah Baru – Aphantasia adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat berimajinasi atau membayangkan sesuatu di dalam pikirannya layaknya kebanyakan orang.

Seperti diketahui, sebagian besar orang dapat menggambarkan adegan, obyek, atau wajah di dalam pikirannya. Namun, orang-orang dengan aphantasia tidak bisa melakukannya.

Dikutip dari VeryWellMind, aphantasia diyakini hanya dialami atau diderita oleh 1 persen hingga empat 4 persen populasi dunia.

Aphantasia sendiri bukan sebuah kondisi kesehatan medis atau mental, sehingga tidak memerlukan perawatan.

Apa yang dilihat oleh penderita aphantasia?

Orang-orang yang memiliki aphantasia disebutkan tidak memiliki “mata pikiran” atau imajinasi mereka pada dasarnya “buta”.

Jika diminta untuk membayangkan sebuah obyek, penderita aphantasia akan menjelaskan konsepnya serta memberikan fakta-fakta yang mereka ketahui.

Tetapi mereka tidak akan bisa membayangkan apapun mengenai obyek tersebut untuk menyertai pengetahuannya itu.

Salah satu contohnya seperti ketika seseorang dengan aphantasia telah melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya.

Dia dapat mengingat tanggal pernikahannya, nama-nama orang yang hadir, dan bahkan cuaca pada saat itu. Namun, dia tidak akan bisa memvisualisasikan acara pernikahan tersebut di dalam pikirannya sendiri.

Contoh lainnya seperti ketika penderita aphantasia mencoba untuk mengingat orang tercinta yang telah meninggal dunia.

Dia tidak dapat membayangkan wajah orang yang telah tiada tersebut, sehingga hal itu dapat membuatnya kesal. Mereka hanya dapat mengingat nama dan biodata lainnya terkait orang-orang yang sudah meninggalkannya.

Terkadang, penderita aphantasia tidak menyadari bahwa ia mengalami kondisi tersebut. Sebab, penderita tidak tahu bahwa mereka mempunyai cara berpikir yang berbeda dari kebanyakan orang.

Bahkan, penderita aphantasia mungkin juga tidak menyadari bahwa sebagian besar orang dapat menggambarkan sesuatu dalam pikiran mereka.

Tingkat aphantasia setiap orang bisa berbeda-beda

Dilansir dari ClevelandClinic, tingkatan atau kadar aphantasia pada setiap penderita dapat berbeda-beda.

Beberapa penderita mungkin mengalami aphantasia total atau tidak pernah berimajinasi sama sekali sejak lahir.

Namun, orang lain hanya akan mengalami aphantasia ketika dengan sengaja mencoba membentuk imajinasi.

Mereka kemungkinan masih mengalami “kilasan” gambar singkat tanpa mencoba atau “melihat” hal-hal dalam mimpi mereka.

Kemudian, sebagian kecil orang dengan aphantasia, hanya mengalaminya dengan mata tertutup. Dengan begitu, mereka masih bisa berimajinasi ketika matanya terbuka.

Aphantasia bawaan

Aphantasia bawaan kemungkinan bersifat genetik. Orang dengan aphantasia ini lebih mungkin memiliki anggota keluarga dekat yang juga mengidapnya, sehingga dapat terjadi turun-temurun.

Aphantasia bawaan juga dapat merupakan bentuk keanekaragaman saraf, menandakan otak pengidap berkembang atau bekerja secara berbeda dibandingkan orang-orang normal.

Orang-orang dengan aphantasia bawaan juga lebih mungkin memiliki sifat-sifat seperti pendertia autisme.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui peran genetika dan keanekaragaman saraf dalam mengembangkan kondisi tersebut.

Aphantasia yang didapat

Dalam kasus yang jarang terjadi, aphantasia dapat menjadi sebuah gejala cedera atau penyakit yang memengaruhi otak seseorang.

Aphantasia dapat terjadi karena kerusakan pada area tertentu di otak seseorang, terutama pada bagian lobus oksipital.

Beberapa contoh penyebab aphantasia tersebut seperti gegar otak, cedera otak traumatis, stroke, dan penggunaan obat non-medis.

Selain itu, gangguan suasana hati, serta gangguan depersonalisasi/derealisasi juga dapat mengakibatkan seseorang menderita aphantasia.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!