Media Arahbaru
Beranda Ekonomi KUR 2025: Kementerian UMKM Libatkan 46 Penyalur dan 2 Lembaga Penjamin

KUR 2025: Kementerian UMKM Libatkan 46 Penyalur dan 2 Lembaga Penjamin

Arah Baru – Melalui Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM resmi menjalin kemitraan pembiayaan KUR 2025 dengan menggandeng 46 institusi penyalur dana serta 2 lembaga penjamin, yang dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama sebagai langkah awal pelaksanaan program tersebut.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengingatkan para penyalur dana KUR untuk tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga mengutamakan mutu dalam menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Jadi saya meminta kepada para lembaga penyalur untuk memperhatikan aspek kualitas. Sedangkan pemerintah, guna memastikan kesiapan pengusaha UMKM untuk mengakses pembiayaan, akan memperkuat legalitas usaha mulai dari penerbitan NIB hingga sertifikasi halal,” kata Maman di Kantor Kementerian UMKM Jakarta, dikutip Sabtu (26/4/2025).

Maman mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem rantai pasok lewat pembentukan klaster dan holding usaha, serta memperluas jangkauan pasar melalui strategi business matching dan pemanfaatan teknologi digital.

“Karena kami sadar sekali pada saat penyaluran KUR ini yang kita dorong salah satunya adalah untuk meningkatkan kinerja sektor produksi dan diharapkan ada multiplier effect secara masif dan optimal terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar nasabah KUR,” jelasnya.

Ia juga mengimbau agar lembaga penyalur KUR turut memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM dan mendorong penerapan sistem perbankan yang lebih modern dan digital guna menurunkan angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

“Dari margin atau keuntungan bisa dialokasikan sedikit untuk pendampingan, kami yakin ini bisa menekan NPL. Yang kedua, terapkan digitalisasi atau modernisasi. Jadi diharapkan target pemerintah dan perbankan bisa tercapai,” imbuhnya.

Kementerian Koperasi dan UMKM melaporkan bahwa hingga 21 April 2025, total penyaluran KUR telah mencapai Rp76,49 triliun, yang setara dengan 25,49% dari target yang ditetapkan.

Sebanyak 1.352.024 debitur, yang mencakup 38,5% dari target, telah menerima KUR ini. Dari total penyaluran, Rp45,33 triliun atau 59,2% dialokasikan untuk sektor produksi.

Menteri Maman Siapkan Gugus Tugas Penyaluran KUR UMKM

Menteri Maman mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan mutu penyaluran KUR 2025, Kementerian UMKM tengah merancang Keputusan Menteri yang akan membentuk Tim Akselerasi Kualitas Penyaluran KUR. Tim ini akan melibatkan Deputi Bidang Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, serta Bidang Kewirausahaan.

“Nantinya untuk KUR hingga Rp100 juta akan di tangani oleh Deputi Usaha Mikro, sedangkan untuk Deputi Usaha Kecil, KUR hingga Rp500 juta dan untuk KUR Klaster Rp500 juta akan ditangani oleh Deputi Usaha Menengah,” terangnya.

Dengan adanya Kepmen ini, Maman berharap dapat disusun strategi untuk memperkuat pembinaan dan memastikan penyaluran KUR yang lebih efektif dan tepat sasaran, sekaligus mendorong pemanfaatan KUR untuk usaha kecil dan klaster agar lebih maksimal.

Menteri Maman Minta Bank Pangkas Margin Keuntungan, Ini Alasannya

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengimbau kepada lembaga perbankan untuk menurunkan tingkat keuntungan yang mereka peroleh.

Hal ini untuk memberikan pendampingan pada UMKM sehingga bisa menekan angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). 

Maman menuturkan, NPL UMKM di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencapai 1%. Angka ini lebih kecil dari NPL UMKM di sejumlah besar bank yang mencapai 4%. PNM dapat mencapai angka NPL tersebut lantaran mengalokasikan keuntungannya untuk mendampingi UMKM.

“Kalau PNM bisa NPL-nya 1%, masa bank-bank tidak bisa? Maka kuncinya hanya satu, dari margin keuntungan dikurangi sedikit untuk pendampingan,” kata Maman dalam kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat 2025 di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Maman menilai, pendampingan UMKM dapat menekan NPL UMKM di suatu bank. Maka dari itu, dia menyarankan agar perbankan menyisihkan 1-2% keuntungannya untuk pendampingan UMKM.

“Misal marginnya kurang lebih 5% atau 10%, ya masa nggak mau sih kurangi 1-1,5% atau bahkan 2%, supaya menekan NPL,” ucap dia.

Maman juga mengharapkan agar penyaluran KUR kepada UMKM dapat dilakukan melalui sistem digital atau teknologi modern. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target pemerintah, yang mencakup 2,4 juta nasabah baru serta membantu 1,1 juta UMKM mencapai graduasi.

“(Baiknya) untuk mulai masuk ke dalam sistem digitalisasi atau modernisasi sistem. Jadi supaya target pemerintah dan Bapak-Bapak (perbankan) berjalan dalam menjalankan sistem program KUR ke depannya,” pungkasnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!