Menghadapi Ketidakpastian Global dan Nasional, Sucor AM Berikan Strategi Investasi Tepat untuk 2025

Arah Baru – Tahun 2025 menjadi periode yang sarat ujian. Di tingkat nasional, proses pergantian pemerintahan yang telah dimulai sejak penghujung tahun sebelumnya, mulai menunjukkan arah baru dengan kemunculan berbagai kebijakan anyar pada awal tahun ini.
Sementara itu, di kancah global, situasi geopolitik yang belum sepenuhnya mereda kini diperumit oleh munculnya ketegangan baru berupa perang dagang, yang dipicu oleh langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) mengajak investor untuk memahami semua hal ini untuk menggali peluang investasi yang relevan.
“Kita semua sedang berada di fase penting di mana transisi nasional dan dinamika global akan membentuk arah baru bagi performa dan pasar keuangan di Indonesia,” jelas CEO Sucor AM Jemmy Paul Wawointana dikutip dari Antara, Minggu (20/4/2025).
Bukan hanya dinamika di dalam negeri dan pergantian kepemimpinan global, tetapi juga faktor-faktor eksternal seperti penyesuaian tarif oleh Amerika Serikat, fluktuasi suku bunga internasional, serta ketegangan geopolitik turut memainkan peran krusial dalam menentukan arah dan strategi investasi ke depan.
“Di tengah berbagai ketidakpastian ini, kami percaya bahwa investor membutuhkan arahan yang relevan, pandangan yang objektif dan strategi yang bisa diandalkan,” ujar Jemmy.
Ia menilai bahwa berbagai perkembangan global—mulai dari keputusan suku bunga oleh bank sentral Amerika (The Fed), konflik antarnegara, kebijakan tarif yang saling berbalas, hingga perubahan arah investasi internasional—telah menciptakan konfigurasi ekonomi nasional yang makin rumit dan penuh tantangan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jemmy dalam acara The Sucor Stage yang berlangsung pekan ini, mengusung tema Market Outlook 2025: Navigating Investments in New Regime.
Dalam forum tersebut, Handy Yunianto, selaku Kepala Riset Pendapatan Tetap di Mandiri Sekuritas, menyampaikan prospek positif terhadap pasar obligasi, meskipun ketidakpastian suku bunga global masih membayangi.
“Kepemilikan asing pada obligasi hanya sekitar 14 persen. Ini yang menjelaskan mengapa guncangan global yang signifikan tidak terlalu berdampak pada pasar obligasi, karena tekanan jual dari asing juga jauh berkurang. Hal ini membuat kami cukup positif terhadap kondisi global saat ini. Sejujurnya, pasar obligasi masih bisa menjadi pilihan investasi yang menarik,” ujarnya.
Jangan Hanya Ikut-ikutan
Di sisi lain, Adiwarman Karim—ekonom syariah sekaligus Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI)—menegaskan pentingnya bagi para investor agar tidak terjebak dalam tren semata saat mengambil keputusan investasi atau menjalankan usaha.
“Karena itu, penting untuk terus bergerak maju. Apa yang dia bilang itu benar, jangan hanya ikut-ikutan. Namun, kita harus mempelajarinya dengan benar. Seperti yang sering saya katakan, perhatikan dulu fundamentalnya. Setelah itu, amati pasar. Kalau kita cuma ikut-ikutan tanpa pemahaman yang matang, kita hanya akan mengikuti tren tanpa arah yang jelas,” tuturnya.
Di samping itu, para pengelola dana investasi menekankan perlunya strategi investasi yang selaras dengan tingkat toleransi risiko serta jangka waktu tujuan keuangan masing-masing investor.
Rekomendasi
Dalam presentasi terbarunya, tim Sucor AM menyarankan beberapa instrumen investasi pilihan yang dinilai tepat menghadapi dinamika pasar saat ini. Rekomendasi tersebut mencakup Sucorinvest Equity Fund (SEF) bagi investor dengan profil risiko tinggi yang tertarik pada saham-saham berkualitas, Sucorinvest Money Market Fund (SMMF) untuk mereka yang cenderung konservatif dan mengutamakan kemudahan pencairan dana, serta Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) yang memberikan potensi keuntungan dari obligasi Indonesia disertai fitur distribusi hasil secara bulanan.
Instrumen investasi berbasis indeks, seperti Sucor IDX30 Fund, dinilai memiliki potensi menarik sebagai pilihan untuk perencanaan keuangan jangka menengah hingga jangka panjang.
Per Maret 2025, Sucor AM telah mengelola dana mencapai Rp26,7 triliun, dengan jangkauan produk reksa dananya yang telah merambah ke lebih dari 2,2 juta investor dan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now