Pondok Pesantren Tertua di Indonesia, Ini 5 Daftarnya
Arah Baru – Pondok pesantren tertua di Indonesia sudah ada sejak abad ke-15. Keberadaannya itu menjadikan pondok pesantren sebagai lembaga tertua di Indonesia.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, keberadaan pesantren sangat strategis di Indonesia. Hingga kini, keberadaannya masih sangat diminati oleh masyarakat dan jumlahnya terus bertambah.
Melansir dari laman dataindonesia.id, data di Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, ada 39.043 pesantren di dalam negeri pada tahun 2022/2023. Seluruh pesantren itu mendidik sebanyak 4,08 juta santri.
Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak, yakni 12.121 unit. Posisi kedua ditempati oleh provinsi Jawa Timur dengan 6.744 pesantren.
Banten menjadi penyumbang terbanyak ketiga dengan jumlah 6.430 pesantren. Lalu, jumlah pesantren yang berada di Jawa Tengah dan Aceh masing-masing sebanyak 5.084 unit dan 1.713 unit.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesaia (KBBI), pesantren merupakan asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji dan sebagainya.
Sedangkan melansir dari an-nur.ac.id, kata pesantren berasal dari kata santri dengan awalan pe- dan akhiran -an (pesantrian) yang berarti tempat tinggal para santri.
Kata santri sendiri berasal kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa sansekerta yang artinya melek huruf.
Dalam bahasa Arab, pesantren dikenal dengan istilah funduq, yang artinya adalah hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.
Bisa dikatakan, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Pondok Pesantren Tertua di Indonesia
Melansir dari laman uici.ac.id, pondok pesantren tertua di Indonesia terletak di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Kebumen.
Pesantren tersebut sudah ada sejak tahun 1475. Pesantren tersebut adalah pesantren Al Kahfi Somalangu.
Berikut ini adalah 5 pesantren tertua di Indonesia.
- Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Kebumen berusia 547 tahun
Pondok pesantren tertua ini didirikan oleh yekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani dari Hadhramaut, Yaman pada tahun 1475.
Bukti pendirian pesantren terdapat pada prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) berbobot 9 kg di dalam masjid pondok tersebut.
Pesantren ini sekaligus menjadi bukti penyebaran Islam yang sudah ada sejak zaman Prabu Brawijaya (1447-1451) penguasa Majapahit.
- Pondok Pesantren Luhur Dondong, Semarang berusia 412 tahun
Pondok pesantren Luhur Dondong ini didirikan Kiai Syafi’i Pijoro Negoro pada tahun 1609. Kiai Syafi’i merupakan salah satu komandan pasukan Sultan Agung saat menyerbu Batavia.
Layanan perpustakaan digital UIN Walisongo, Semarang, menyatakan pondok pesantren ini sebagai yang tertua di Jawa Tengah. Salah satu santrinya KH. Ihsan bin Mukhtar mendirikan pesantren Al-Ishlah.
- Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, Sampang berusia 319 tahun
Pondok pesantren ini dirintis oleh Kyai Abdul ‘Allam pada tahun 1702. Pondok pesantren ini menjadi yang tertua di Pulau Madura.
Dikutip dari situsnya, pendirian ponpes berawal dari kisah Babat Tanah Prajjan yang dilakukan Kyai Abdul ‘Allam.
Sang kyai yang bernama asli Pang Ratoh Bumi diperintah gurunya untuk berdakwah di timur utara kota Sampang yaitu desa Panyajjeen.
Wilayah itu kini menjadi Desa Prajjan, Kecamatan Camplong. Saat ini, ponpes juga menyediakan layanan pendidikan formal bagi masyarakat.
- Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon berusia 306 tahun
Pondok pesantren Babakan Ciwaringin didirikan Ki Jatira pada tahun 1705. Ki Jatira merupakan kiai berdarah Mataram.
Nama asli Ki Jatira adalah Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif dari Kajen, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ki Jatira memilih wilayah Babakan yang saat itu merupakan padukuhan kecil di Kabupaten Cirebon barat daya.
Kehadiran ponpes diharapkan bisa mengubah kehidupan masyarakat miskin serta menyebarkan Islam.
- Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo
Pondok Pesantren Tegalsari atau Pesantren Gebang Tinatar terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari pada tahun 1742.
Beberapa tokoh bangsa yang pernah nyantri di sini adalah Pakubuwana II, Bagus Burhan atau Raden Ngabehi Ronggowarsito, dan H.O.S Cokroaminoto.
Perlu diketahui, pesantren Tegalsari ini merupakan cikal bakal lahirnya Pondok Modern Darussalam Gontor.