Media Arahbaru
Beranda Berita Anies Setuju Berpasangan dengan Cak Imin, Demokrat: Pengkhianatan Koalisi

Anies Setuju Berpasangan dengan Cak Imin, Demokrat: Pengkhianatan Koalisi

Arah Baru – Kabar mengejutkan disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya terkait perkembangan di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Dalam keterangan tertulis pada Kamis (31/08/2023, Teuku mengatakan calon presiden yang diusung oleh KPP, Anies Baswedan, telah menyetujui berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” kata Teuku.

Ia mengungkapkan kabar tersebut didapatkan dari Ketua Tim 8 KPP Sudirman Said yang mewakili Anies Baswedan.

Pihak Demokrat, kata Teuku, melakukan konfirmasi ke Anies dan Anies membenarkan kabar tersebut.

Teuku mengatakan Partai Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu.

“Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” jelasnya.

Dalam keterangan yang disampaikan Teuku itu, Anies disebut telah meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  menjadi cawapres pendampingnya.

Bahkan, Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada AHY pada tanggal 25 Agustus 2023.

Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya

“Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan,” tutur Teuku.

Teuku menyakatan secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS pada Selasa (29/08/2023) malam di NasDem Tower.

Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

Melihat perkembangan tersebut, Teuku mengatakan pemilihan Cak Imin sebagai Cawapres pendamping Anies merupakan bentuk pengkhianatan.

“Pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol, juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” tutup Teuku.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!