DPR Panggil Kemenhub Terkait Tenggelamnya KMP Tunu Pratama

Arah Baru – Menanggapi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Komisi V DPR berencana memanggil pihak Kementerian Perhubungan untuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban terkait peristiwa tersebut.
“Kami akan memanggil Kementerian Perhubungan untuk meminta penjelasan terhadap kejadian ini,” kata Ketua Komisi V DPR Lasarus kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Lasarus menilai, peristiwa naas itu cermin kelalaian pengawasan pihak otoritas pelabuhan termasuk kapten. Ia juga mempertanyakan kelayakan kapal.
“Lemahnya pengawasan dari otoritas pelabuhan dan kecerobohan kapten dan seluruh awak kapal yang bertanggung jawab terhadap kelayakan kapal tersebut. Perlu dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinan atas insiden tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) di Selat Bali. Puan meminta Pemerintah untuk memperbaiki tata kelola transportasi yang mengutamakan keselamatan penumpang.
“Kami pimpinan DPR dan anggota DPR tentu saja mengucapkan turut berduka cita atas tragedi atau musibah yang terjadi atas korban Kapal Tunu di Selat Bali yang saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Puan menyoroti pentingnya perbaikan atau evaluasi tata kelola transportasi laut. Ia meminta kejadian serupa tak terulang.
“Dan kami berharap kepada seluruh stakeholder terkait transportasi untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi yang ada sehingga keselamatan dari seluruh awak dan penumpang yang ada. Jangan sampai terjadi lagi musibah seperti ini,” tuturnya.
Mitigasi Bencana Perubahan Iklim
Puan juga menekankan pentingnya langkah antisipatif dari Pemerintah dalam menghadapi meningkatnya intensitas cuaca ekstrem yang belakangan melanda berbagai wilayah di Indonesia. Ia menilai, kesiapsiagaan dan strategi mitigasi bencana perlu diperkuat untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
“Memang situasi atau cuaca banyak menjadi salah satu hal, namun mitigasi dan antisipasi seperti ini harus dilakukan,” sebut Puan.
Sebuah insiden laut terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu malam (2 Juli), ketika kapal penyeberangan swasta, KMP Tunu Pratama Jaya, mengalami kecelakaan dan akhirnya tenggelam saat menempuh rute antara Ketapang dan Gilimanuk.
Kapal tersebut diketahui mengangkut total 65 orang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal serta membawa 22 kendaraan.
Menurut laporan resmi dari Kementerian Perhubungan, hingga pukul 10 pagi waktu setempat, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 31 penumpang dalam kondisi hidup. Sementara itu, tragisnya, empat korban telah dinyatakan meninggal dunia.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now