Gubernur Pramono Anung Serahkan Kunci Hunian Kampung Susun Bayam, Warga Akan Dipekerjakan di JIS

Arah Baru – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi menyerahkan kunci hunian Kampung Susun Bayam kepada 33 keluarga yang berhak menerima. Pramono menyatakan bahwa warga Kampung Susun Bayam akan dipekerjakan oleh Jakpro di area JIS untuk membantu mereka membayar sewa.

Dia menyampaikan bahwa Jakpro akan menyediakan lahan urban farming di area JIS, sehingga warga Kampung Susun Bayam dapat bercocok tanam dan memperoleh keuntungan dari hasil panen yang dijual.

“Untuk urban farming ini sebenarnya sudah menjadi keahlian teman-teman petani yang ada di sini. Hanya problemnya ini kan mau dibuat untuk lebih modern. Mereka diajari dengan sistem yang lebih benar supaya cara berpikirnya juga berubah,” kata Pramono di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Kamis (6/3/2025).

Baca Juga:

Prof. Asep Saefuddin Resmi Jadi Rektor UICI Periode 2025-2029

Pramono menyatakan bahwa ia akan melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pangan untuk membeli hasil panen dari urban farming warga Kampung Susun Bayam. Dia menjelaskan bahwa langkah ini akan menciptakan rantai pasok yang efisien.

“Sehingga, rantai pasoknya atau supply chainnya atau apapun ini ekosistemnya itu terbentuk terbuat menjadi lebih baik. Kalau itu bisa dilakukan, maka saya yakin ini akan menjadi lebih baik bagi kita semua,” tuturnya.

Direktur Utama PT Jakpro, Iwan Takwin, menyatakan bahwa pihaknya akan merekrut warga Kampung Bayam yang tinggal di Kampung Susun Bayam untuk bekerja sebagai petani di lahan urban farming yang disediakan.

Warga Kampung Bayam akan digaji oleh Jakpro dengan nilai setara upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. Pembayaran sewa akan dipotong dari gaji mereka.

“Jadi per bulan mereka sewa Rp 1,7 juta di mana dalam proses mereka bekerja di sini, kita gaji sesuai dengan UMR dan kemudian dari gaji itu kita potong untuk biaya sewanya. Kita sudah diskusi dengan warga. Akhirnya kami sepakat untuk melakukan mekanisme sewa dan pemotongan dari gaji mereka selama bekerja di JIS,” ujarnya.