Media Arahbaru
Beranda Berita ISWAP vs Boko Haram: Mengapa Sesama Kelompok Teroris bisa Berkonflik

ISWAP vs Boko Haram: Mengapa Sesama Kelompok Teroris bisa Berkonflik

Dok Istimewa : Riestario Kurnia Thodiansyah

Oleh : Riestario Kurnia Thodiansyah (Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Arahbaru.comISWAP dan Boko Haram merupakan dua kelompok teroris yang telah merenggut banyak korban jiwa dalam misi mereka untuk meraih pembentukan negara islam di benua Afrika. Namun, walaupun memiliki latar belakang yang bisa dibilang sama, kedua kelompok ini justru berkonflik dengan satu sama lain.

Kenapa ini hal ini bisa terjadi? Serta bagaimana dampaknya terhadap upaya pemberantasan kelompok teroris oleh pemerintahan setempat?

Mengenai ISWAP dan Boko Haram

Islamic State’s West Africa Province (ISWAP) merupakan sebuah kelompok teroris jihadis dan bagian dari kelompok Islamic State (IS) yang beroperasi di kawasan Chad Basin dan terlibat dalam pemberontakan berkepanjangan melawan negara-negara seperti Nigeria, Kamerun, Chad, dan Niger. Meskipun hanya ada beberapa koneksi langsung antara ISWAP dan Islamic State in the Greater Sahara (IS-GS), ISWAP berfungsi sebagai organisasi payung untuk semua grup IS di Afrika Barat, termasuk IS-GS.

Sementara itu, Boko Haram (Jamā’at Ahl as-Sunnah lid-Da’wah wa’l-Jihād) adalah organisasi militan islamis yang didirikan oleh Mohammed Yusuf pada tahun 2002. Dari tahun 2009, Abubakar Shekau menjabat sebagai pemimpin hingga kematiannya pada tahun 2021. Pada awalnya Boko Haram hanya melakukan aksi teror kecil namun pada akhirnya berkembang dimana pada tahun 2011 mereka melakukan aksi bom bunuh diri di kantor polisi dan kantor PBB di Abuja.

Sejak aksi mereka pada 2009, lebih dari 300.000 anak telah meninggal dan 2,3 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Kelaparan dan kekurangan pangan di kawasan juga telah diperburuk oleh Boko Haram.

Mengapa Berkonflik satu sama lain?

Alasan kenapa kedua kelompok ini berkonflik dimulai dari sejarah mereka, dimana pada awalnya ISWAP dan Boko Haram merupakan satu kelompok dibawah kepemimpinan Abubakar Shekau. Namun, karena Shekau dianggap terlalu ekstrim bahkan untuk standar dari IS Pusat seperti penggunaan pelaku bom bunuh diri anak dan perempuan serta membunuh masal masyarakat, kelompoknya akhirnya terpecah menjadi kelompok yang setia dengan Shekau yang menjadi Boko Haram dan kelompok yang lebih setia kepada IS Pusat yang menjadi kelompok ISWAP secara terpisah dibawah kepemimpinan Abu Musab al-Barnawi.

ISWAP memiliki jumlah pasukan yang lebih besar dari Boko Haram, dengan mereka memiliki pasukan yang kurang lebih 5 kali lebih besar pada tahun 2019. ISWAP juga lebih memilih melakukan aksi yang akan mendapatkan dukungan dari masyarakat seperti pelayanan dasar pemerintahan dan hanya menyerang masyarakat kristen dan kelompok tertentu. Perbedaan antara ideologi dan kekuatan ini tentunya mendorong ISWAP untuk menyerang Boko Haram dan membuat mereka menyerah.

Dan itulah yang terjadi para 2021, dimana ISWAP  menyerbu markas Boko Haram yang berada di Hutan Sambisa dan membuat Abubakar Shekau melakukan bunuh diri. Akibat dari invasi ini, banyak pejuang Boko Haram yang memutuskan untuk berpindah haluan dan bergabung dengan ISWAP.

ISWAP telah menyerap mayoritas bekas organisasi Boko Haram per Oktober 2022. Bahkan Abul Musanna, salah satu putra kandung Shekau, telah mendaftar di ISWAP sebagai komandan. Namun, faksi Boko Haram tertentu tetap bertahan dalam perlawanan mereka, dengan bantuan dari pemberontak Boko Haram yang telah bergabung kembali ke kelompok setelah sebelumnya pindah haluan ke ISWAP.

Dampaknya bagi Pemerintah

Dengan ISWAP lebih kuat daripada Boko Haram, pertempuran ISWAP lebih fokus kepada konflik dengan pemerintah, khususnya militer Nigeria. Sepanjang tahun 2020, Angkatan Bersenjata Nigeria berusaha merebut area Segitiga Timbuktu dari ISWAP berkali-kali, tetapi mereka terus mengalami kekalahan yang signifikan dan tidak membuat kemajuan. Pada Agustus 2021, ISWAP tidak berhasil menyerang kota Diffa tetapi berhasil menyerbu kota Rann, menghancurkan barak lokal sebelum melarikan diri dengan harta rampasan.

ISWAP meningkatkan kehadiran mereka di Negara Bagian Borno dari Nigeria pada Januari 2022, dengan menguasai desa-desa serta membangun pasar. Dan setelah merebut kota kecil Gudumbali, kelompok ini memproklamasikannya sebagai ibu kota baru wilayah tersebut dan mengusir kepala suku setempat. Gudumbali merupakan wilayah yang penting baik secara strategi keamanan maupun simbolis karena terletak di daerah berbenteng dan dulunya merupakan markas utama Boko Haram ketika organisasi itu berada dalam kondisi paling kuat.

Namun Gudumbali dengan cepat direbut kembali oleh pasukan Nigeria, yang juga menghancurkan markas ISWAP setempat dan pasar malam yang terhubung dengan organisasi tersebut. Militer Nigeria terus menyerang kepemimpinan ISWAP selama bulan-bulan berikutnya, dengan menewaskan banyak dari komandan seniornya.

Namun ISWAP telah memperluas operasinya ke Nigeria tengah, utara, dan barat daya terlepas dari tantangan-tantangan yang ada. Mereka pun juga mulai bersaing dengan kelompok jidah fundamentalis Ansaru yang bangkit kembali di barat sambil merencanakan penyergapan terhadap pemerintah, serangan teroris, dan pembunuhan. ISWAP lalu bersumpah setia kepada Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, khalifah ISIS yang baru, pada bulan Desember 2022.

Pendapat Penulis

Pada akhirnya, walaupun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membangun sebuah negara Islam, ISWAP akhirnya bertempur dengan Boko Haram serta bersaing dengan Ansaru karena terdapat perbedaan metode perang, ideologi, serta kesetiaan. Adanya perpecahan karena faktor ini menunjukkan lubang-lubang yang ada dalam justifikasi “bela islam” yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstrimis ini. Apabila ingin bertahan dan terus melanjutkan perjuangan mereka, harus ada introspeksi dan pembenahan organisasi untuk semua kelompok islamis.

Militer Nigeria sudah melakukan hal yang cukup baik dalam melawan kelompok teroris, dengan menewaskan para pemimpin dan mengambil alih markas besar mereka. Namun tentunya peran dari negara sekitar yang juga termasuk dalam wilayah “perjuangan” kelompok para jihadis seperti Kamerun, Chad, dan Niger. Latihan militer bersama dan pertukaran informasi dapat dilakukan untuk terus meningkatkan kapabilitas negara-negara di kawasan untuk menangkal pergerakan ISWAP dan Boko Haram.

Referensi:

Council on Foreign Relations. (2023). Violent Extremism in the Sahel.     https://www.cfr.org/global-conflict-tracker/conflict/violent-extremism-sahel

Leadership. (2023). ISWAP Kills 200 Boko Haram Terrorists, Women, Children In Borno.             https://leadership.ng/iswap-kills-200-boko-haram-terrorists-women-children-in-  borno/

European Eye on Radicalization. (2023). Why Boko Haram is Losing Ground in Nigeria.             https://eeradicalization.com/why-boko-haram-is-losing-ground-in-nigeria/

VOA News. (2023). Cameroon’s Large-Scale Boko Haram Attacks Leave Thousands      Homeless. https://www.voanews.com/a/cameroon-s-large-scale-boko-haram-attacks-           leave-thousands-homeless-/7057215.html

The Guardian. (2022). Two commanders, 32 fighters killed as Boko Haram, ISWAP clash in        Sambisa forest. https://guardian.ng/news/two-commanders-32-fighters-killed-as-            boko-haram-iswap-clash-in-sambisa-forest/

HumAngle. (2020). ISWAP Captures Newly Inducted Nigerian Army Armoured Vehicle.             https://humanglemedia.com/iswap-captures-newly-inducted-nigerian-army-armoured-     vehicle/

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!