JPO Cawang Tanpa Atap dan Kabel Semrawut, Membahayakan Pengguna Jalan

Arah Baru – Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, merupakan salah satu JPO yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Kondisinya yang memprihatinkan justru dapat menimbulkan bahaya bagi pengguna jembatan penyeberangan tersebut.
Anak tangga yang mulai rusak akibat usia, sementara besi penutupnya berkarat dan dipenuhi lumut karena paparan cuaca hujan dan panas kota.
Beberapa pagar besi putih yang seharusnya melindungi sisi tangga telah hilang, meninggalkan bekas karat.
JPO di dekat lampu merah persimpangan Jalan Dewi Sartika dan MT Haryono ini bahkan tidak memiliki atap, sehingga tidak bisa digunakan untuk berlindung dari hujan atau sinar matahari.
Keadaannya semakin kacau dengan kabel listrik dan kabel optik yang melintang di tiang besi jalan. Salah satunya bahkan terhubung dengan lampu lalu lintas di persimpangan Jalan Dewi Sartika.
Kabel-kabel tersebut terlihat terikat pada pagar besi JPO, yang tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga membahayakan pejalan kaki. Selain itu, jembatan ini juga tidak menyediakan jalur khusus bagi penyandang disabilitas yang ingin menyeberang.
Tak Efektif untuk Menyeberang
JPO tersebut kurang efektif karena salah satu anak tangganya terletak tepat di tengah persimpangan jalan. Hal ini membuat banyak pejalan kaki memilih untuk menyeberang sembarangan, yang berisiko menyebabkan kecelakaan.
“Di sini sering kejadian tabrakan pejalan kaki, orang-orang lebih milih nyebrang langsung di bawah jembatan kebanding lewat atas,” kata warga setempat bernama Ajis (43) kepada merdeka.com, Minggu (4/5/2025).
Ajis menyebutkan bahwa JPO Cawang Kompor sudah ada sejak tahun 1980-an. Sejak pertama kali dibangun, jembatan penyeberangan tersebut memang tidak memiliki atap.
Kabel Semrawut di JPO Sudah Tak Separah Dulu
Kabel-kabel yang berantakan di jembatan sudah ada sejak sekitar tahun 2000, dan jumlahnya semakin bertambah setelah dilakukan perbaikan trotoar di area tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, keberadaan kabel-kabel itu sudah tidak separah dulu. “Ini udah mendingan. Ini kan gara-gara galian dibikin trotar. Kan kabel-kabelnya dimasukin ke tanah. Tadinya parah,” kata dia.
Ajis mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui penyebab hilangnya banyak besi pagar JPO. Namun, yang jelas, besi-besi tersebut telah rusak akibat usia yang semakin tua dan terus terpapar angin serta hujan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now