Kabel Liar di Jakarta: Warga Resah dengan Keamanan dan Estetika Kota

Arah Baru – Di tengah hiruk-pikuk kota dengan gedung-gedung tinggi dan kepadatan lalu lintas, Jakarta juga menyimpan pemandangan yang mengejutkan, yaitu kabel-kabel utilitas yang berantakan, tergantung begitu saja di udara tanpa aturan, seolah tidak ada yang mengawasi.

Keadaan seperti ini tidak hanya merusak keindahan kota, tetapi juga menyimpan risiko yang membahayakan. Salah satu lokasi yang memperlihatkan situasi ini dengan jelas adalah Jalan Terusan Majapahit, yang letaknya sangat dekat dengan pusat pemerintahan negara.

Di lokasi tersebut, kabel-kabel listrik dan internet tergantung saling tumpang tindih di udara, membentang dari tiang ke tiang, dan ada yang menggantung begitu rendah hingga hampir mengenai kepala orang yang berjalan.

Rizky, seorang pedagang kopi keliling yang rutin berjualan di sekitar area tersebut, menyuarakan keluhan tentang situasi itu.

“Bahaya tuh. Gak enak banget dilihat mata,” ujarnya, sambil menunjuk ke atas, Rabu (16/4/2025).

Ia mengaku waswas tiap kali hujan turun.

Bayu, seorang karyawan agen travel yang sering menghabiskan waktu istirahat di bawah salah satu tiang kabel, juga mengungkapkan keluhan yang sama.

“Bahaya banget bisa nyetrum ke tiang, jadi rawan kalau hujan,” kata Bayu. Ia juga menyaksikan bagaimana truk-truk tinggi harus “mengakali” agar tidak tersangkut kabel.

“Kadang suka pada ngakalin pakai bambu. Agak keganggu kalau ada truk-truk overload, ketinggian,” lanjutnya.

Bayu menyarankan agar kabel-kabel tersebut dipindahkan ke jalur bawah tanah demi keamanan dan kenyamanan publik. “Kalau ganggu jalan, harusnya pindahkan ke tanah,” katanya tegas.

Berdasarkan pengamatannya, kabel internet sering kali terhubung dengan tiang listrik. “Sekarang, banyak kabel internet yang digantungkan pada tiang listrik. Mereka memanfaatkan tiang-tiang itu untuk menahan kabel, jadi seperti tiang serba guna,” ujarnya.

Vendor Pelayanan Internet Pasang Kabel Sembarangan

Keadaan serupa juga ditemukan di Jalan Ir. Haji Juanda 3. Di lokasi ini, sebuah toko roti terpaksa menerima kabel-kabel yang terpasang sembarangan di dinding bangunannya.

Yang lebih mengejutkan, ada kabel yang digantung dengan menggunakan botol air mineral sebagai pemberat, sebuah cara yang terkesan darurat namun justru menambah buruk pemandangan di sekitar.

Shinta, seorang penjual camilan yang telah berjualan di lokasi itu selama 10 tahun, terlihat sangat kesal dan tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya.

“Saya yang belit-belit itu kabel utilitas ke pohon, karena takut ada yang kesandung,” katanya.

Ia menambahkan dengan nada getir, “Kalau rapi, kan enak keliatannya enggak amburadul, dari dulu ada yang masang. Coba rapihin.”

Shinta juga mengkritik penyedia layanan internet yang asal-asalan dalam memasang kabel mereka.

“Amburadul banget. Gak ada yang rapihin. Biasanya mereka baru datang kalau ada keluhan dari pelanggan internet. Kalau nggak ada masalah, ya dibiarkan begitu aja,” ujarnya.

Di sekitar Masjid Istiqlal, kabel internet tergantung rendah, beberapa di antaranya sudah terputus namun dibiarkan menggantung begitu saja.

Pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Patimura, yang menjadi jalan utama menuju kediaman pribadi Presiden Prabowo dan rumah dinas Kapolri, dengan kabel-kabel yang terjuntai dan berantakan.

Warga berharap agar pemerintah daerah dan penyedia layanan utilitas memberikan perhatian lebih serius terhadap masalah ini.

Pemandangan kabel yang berantakan bukan hanya merusak keindahan kota, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan publik dan mencoreng citra ibu kota. Jika bahkan area pusat pemerintahan pun terpapar dengan kabel yang kacau, bagaimana dengan daerah lainnya?