Kemenpora Dukung 13 Cabor dengan Dana Tahap Awal, Persiapan SEA Games dan Olimpiade Jadi Fokus

Arah Baru – Kemenpora telah memulai penyaluran dana tahap awal untuk mendukung pelatnas dan pelaksanaan kejuaraan dunia yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2025. Dana bantuan tersebut dialokasikan untuk 13 cabang olahraga, dengan total anggaran mencapai Rp 407 miliar.
Sebanyak 13 cabang olahraga telah ditetapkan sebagai penerima dana bantuan dari Kemenpora. Di antaranya termasuk olahraga populer seperti sepak bola dan bulu tangkis, serta cabang lain seperti panjat tebing, angkat besi, panahan, atletik, dayung, menembak, balap sepeda, judo, renang, selancar, dan senam.
PSSI menjadi penerima dana terbesar dengan total Rp 199 miliar, disusul oleh induk organisasi bulu tangkis nasional, PBSI, yang memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 37 miliar.
Cabang-cabang olahraga lain yang turut memperoleh pendanaan antara lain panjat tebing dengan alokasi Rp 14,9 miliar, panahan Rp 20,3 miliar, serta atletik sebesar Rp 19,9 miliar.
Sementara itu, cabang dayung menerima Rp 19,2 miliar, menembak memperoleh Rp 18 miliar, angkat besi Rp 15,9 miliar, balap sepeda Rp 13,4 miliar, dan judo mendapatkan Rp 10,6 miliar.
Selain itu, terdapat empat cabang olahraga yang menerima dukungan dana di bawah Rp 10 miliar, yakni renang sebesar Rp 9,8 miliar, surfing Rp 8,9 miliar, dan senam Rp 8,8 miliar.
Di luar itu, dana juga disalurkan untuk mendukung pelaksanaan ajang internasional seperti Kejuaraan Dunia Panjat Tebing sebesar Rp 4,9 miliar serta World Surfing League (WSL) senilai Rp 7,9 miliar.
Total anggaran yang dialokasikan khusus untuk penyelenggaraan event kejuaraan dunia mencapai Rp 12,5 miliar.
“Ini adalah komitmen Pemerintah melalui Kemenpora dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga nasional secara berkelanjutan,” ujar Menpora Dito Ariotedjo.
Hasil Kolaborasi Semua Pihak
Menpora Dito menyampaikan bahwa penyaluran bantuan pada tahap awal ini merupakan buah dari sinergi antara berbagai pihak, termasuk Pemerintah, lembaga legislatif, serta IOCO yang telah bekerja sama secara intensif.
Pada tahap awal ini, bantuan disalurkan kepada 13 cabang olahraga. Sebanyak 12 di antaranya merupakan cabor yang telah mengamankan tiket ke Olimpiade 2024, sementara sepak bola juga mendapat dukungan karena dipandang sebagai cabang strategis dengan potensi besar, sesuai arahan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 mengenai percepatan pengembangan sepak bola nasional.
“Semua bantuan yang hari ini diberikan dan disalurkan ini sudah melalui review komprehensif oleh tim independen yang terdiri dari para akademisi, para pakar olahraga. Jadi ini prosesnya sangat panjang dan insyaallah akuntabilitas dan transparasinya bisa terjamin,” terang Menpora.
Menpora Dito menambahkan bahwa penandatanganan ini menjadi titik awal penyaluran dana dari Kemenpora langsung ke masing-masing induk organisasi olahraga. Ia juga menegaskan bahwa pemanfaatan dana tersebut harus mengikuti aturan yang berlaku serta menjunjung prinsip efisiensi, efektivitas, keterbukaan, dan pertanggungjawaban yang jelas.
Alasan 13 Cabor Dipilih
Menpora Dito menegaskan bahwa Kemenpora sangat mengutamakan penerapan prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa tidak ada toleransi terhadap praktik gratifikasi dalam bentuk apapun yang melibatkan pejabat di Kemenpora.
“Jika ada dugaan atau ada percobaan tindak seperti itu, silakan lapor kepada saya secara langsung. Pastinya kami akan lakukan proses hukum secara tegas,” ujar Menpora.
Selanjutnya dijelaskan bahwa bantuan yang diberikan kepada 12 cabang olahraga yang telah lolos Olimpiade bertujuan untuk mendukung pelaksanaan pelatnas secara berkelanjutan. Selain itu, bantuan ini juga merupakan bagian dari persiapan untuk menghadapi SEA Games 2025 dan 2027.
“Di mana SEA games hanya kita jadikan sasaran antara, dan utamanya sesuai dengan Asta Cita yaitu Asian Games 2026 dan juga Olimpiade 2028,” sebut Menpora Dito.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilakukan oleh para ketua umum dan sekretaris jenderal (sekjen) dari setiap induk organisasi olahraga, yang dilakukan bersama dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Olahragawan Andalan, Budi Ariyanto Muslim, dari Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora.
Menpora Dito hadir langsung menyaksikan proses penandatanganan PKS ini, didampingi oleh Wakil Menpora Taufik Hidayat, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, serta Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Surono.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekjen KONI Tb Lukman Djajadikusuma dan anggota Exco KOI Jadi Rajagukguk.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now