Media Arahbaru
Beranda Berita Perjalanan Achmad Drajat: Dari Bandung Karate Club Menuju Tarung Derajat

Perjalanan Achmad Drajat: Dari Bandung Karate Club Menuju Tarung Derajat

Achmad Drajat, yang dikenal luas dengan julukan Aa Boxer, adalah salah satu tokoh bela diri yang memiliki pengaruh besar di Indonesia. Sebelum mendirikan Tarung Derajat pada tahun 1972, Achmad Drajat merupakan bagian dari Bandung Karate Club (BKC) yang di dirikan oleh Iwa Rahadian Arsanata pada 16 Juni 1966. Foto dokumentasi dari tahun 1971 menunjukkan keterlibatannya dalam kegiatan demonstrasi karate bersama anggota BKC lainnya, menampilkan keahliannya dalam teknik pukulan dan tendangan yang menjadi cikal bakal seni bela diri yang ia kembangkan.

Kehidupan di BKC

Dalam foto yang ditemukan, Achmad Drajat terlihat aktif berpartisipasi dalam acara demonstrasi karate yang diselenggarakan oleh BKC pada Juni tahun 1971. Salah satu kegiatan yang tercatat adalah demonstrasi khas BKC yang dilakukan pada malam gembira BKC di Gedung Wanita. Achmad Drajat saat itu melakukan demonstrasi karate dengan sesama anggota BKC, termasuk Edi Kos dan Achmad Muhammad. Acara ini menjadi salah satu momen penting yang mengukuhkan posisi Achmad Drajat sebagai salah satu praktisi berbakat di perguruan tersebut.

Perpecahan dengan BKC

Namun, tak lama setelah itu, pada tahun 1972, Achmad Drajat bersama enam senior BKC lainnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari organisasi tersebut. Langkah ini dianggap sebagai momen kontroversial yang menimbulkan gejolak di internal BKC. Para senior ini merasa bahwa visi mereka tidak lagi sejalan dengan filosofi perguruan.

Tujuh senior yang keluar tersebut adalah:

  1. Edi Kos
  2. Dodi Mulyadi
  3. Dodi Hidayatullah
  4. Dedi Darmaji
  5. Tedi Gunawan
  6. Achmad Muhammad
  7. Achmad Drajat

Setelah keluar dari BKC, masing-masing dari mereka memilih jalan berbeda dalam dunia bela diri, dengan Achmad Drajat mendirikan perguruan Tarung Derajat.

Lahirnya Tarung Derajat

Berbekal pengalaman bertahun-tahun di BKC serta pertarungan jalanan yang telah ia jalani sejak muda, Achmad Drajat mendirikan perguruan Aa Boxer di Lapangan Tegallega, Bandung. Perguruan ini kemudian berganti nama menjadi Tarung Derajat, dengan filosofi yang menekankan pada kekuatan, kecepatan, ketepatan, dan ketangguhan.

Keputusan Achmad Drajat untuk meninggalkan BKC dan mendirikan perguruan sendiri dianggap sebagai langkah visioner, meskipun diwarnai dengan tudingan “pengkhianatan” oleh sebagian pihak. Namun, bagi Achmad Drajat, ini adalah upayanya untuk mengembangkan sistem bela diri yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan pengalamannya.

Pengaruh dan Pencapaian Tarung Derajat

Tarung Derajat kini diakui secara resmi sebagai cabang olahraga nasional dan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON). Seni bela diri ini juga digunakan oleh TNI dan Polri dalam pelatihan dasar mereka, membuktikan relevansi dan efektivitasnya dalam dunia modern.

Refleksi dari Foto Dokumentasi

Foto dokumentasi dari tahun 1971 menjadi bukti sejarah bahwa perjalanan Achmad Drajat dalam dunia bela diri tidak terlepas dari BKC. Meskipun akhirnya ia memilih jalan yang berbeda, warisan pengalaman dari BKC tetap terlihat dalam teknik dan filosofi Tarung Derajat yang ia kembangkan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!