Pramono: CFN Harus Dikaji, Jangan Ganggu Bisnis Hotel

Arah Baru – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menekankan pentingnya melakukan evaluasi secara menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memberlakukan malam bebas kendaraan (Car Free Night) di ibu kota, guna menghindari dampak negatif terhadap operasional bisnis perhotelan.
“Perlu kita kaji secara detail, sebagai gubernur dan wakil gubernur, saya dan Bang Doel (Rano Karno) pasti harus wise (bijak) untuk memutuskan supaya tidak mengganggu hotel-hotel,” kata Pramono di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu.
Pramono menjelaskan bahwa kawasan Sudirman-MH Thamrin merupakan lokasi strategis yang dipenuhi hotel-hotel, yang sering menjadi tempat digelarnya acara pernikahan setiap akhir pekan.
Ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak untuk menjamin kelancaran setiap kegiatan, tanpa mengganggu kebutuhan atau aktivitas masyarakat luas.
“Prinsip saya tidak mau Car Free Night itu mengganggu hotel-hotel yang kemudian menerima tamu untuk pernikahan yang biasanya baru selesai jam 10 malam,” ucap Pramono.
Penyelenggaraan CFN di Jakarta akan berbarengan dengan kegiatan Jakarta Muharram Festival 2025 dengan pawai obor untuk memperingati kegiatan tersebut.
Jalan Kembali Ditutup
Apabila Jalan Thamrin dan Gatot Subroto ditutup untuk CFN, Pramono khawatir akan mengganggu para pengguna jalan. Apalagi, jalan tersebut akan kembali ditutup pada Minggu (6/7/2025).
“Besoknya, hari Minggu ini kan ada acara pencak silat yang akan memecahkan rekor MURI cukup besar. Itulah yang kemudian sekarang sedang ditata di Bundaran HI, kalau kemudian ditutup dari hari Jumat malam, Sabtu malam, Minggu, itu heboh banget. Makanya, saya bilang udah tidak apa-apa untuk Car Free Day-nya kita kaji secara mendalam,” jelas Pramono.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membatalkan penyelenggaraan pawai obor dalam rangka Jakarta Muharram Festival 2025 sekaligus mengurungkan uji coba car free night yang semula akan diadakan di kawasan Jalan M.H.Thamrin dan Sudirman, pada Sabtu (5/7/2025) malam.
“Setelah mempertimbangkan satu dan lain hal, Pemprov DKI memutuskan untuk mendorong peringatan di tingkat komunitas dan membatalkan Jakarta Muharram Festival 2025,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, di Jakarta, Jumat (4/7).
Peringatan Muharram Tetap Ada
Ia menekankan bahwa pembatalan kegiatan pawai obor tidak berarti peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H ditiadakan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta justru mendorong masyarakat untuk merayakannya secara lokal di lingkungan komunitas masing-masing bersama aparat wilayah.
Sebelumnya, pawai obor direncanakan berlangsung pukul 18.00 hingga 22.00 WIB, dengan rute dari sisi Barat Daya Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia, melewati kawasan Bank Indonesia dan Jalan MH Thamrin.
Namun, setelah dilakukan kajian terkait potensi kepadatan lalu lintas dan aktivitas warga di sore hingga malam hari, Pemprov DKI memutuskan untuk membatalkan agenda tersebut guna menghindari gangguan mobilitas masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now