Spanyol Tembus Final UEFA Nations League, Taktik Kombinasi Elegan dan Agresif Menyatu

Arah Baru – Spanyol memastikan tiket ke partai puncak UEFA Nations League 2024/2025 lewat performa yang merefleksikan identitas mereka: estetika permainan tinggi dikombinasikan dengan daya juang yang membara.
Di bawah bimbingan Luis de la Fuente, mereka tak sekadar bermain indah ala tiki-taka klasik, tapi juga memperlihatkan sisi agresif dan efisien.
Lawan mereka di laga final adalah tetangga sekaligus rival berat, Portugal, yang pasti takkan membiarkan mereka melenggang mudah.
Laga prestisius ini akan berlangsung di Allianz Arena, Munich, Senin dini hari, 9 Juni 2025 pukul 02.00 WIB.
Ini bukan sekadar laga final, tetapi momen pembuktian bagi Spanyol-tim yang baru saja menjuarai EURO 2024 dan kini memburu trofi Nations League kedua secara beruntun sebagai simbol kekonsistenan mereka di Eropa.
Perjalanan Penuh Rintangan Menuju Final
La Roja mengawali turnamen dengan meyakinkan di fase grup, tidak menelan satu pun kekalahan dalam enam laga.
Mereka bahkan sempat mengalahkan Swiss 4-1 meski harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-20. Sepanjang fase itu, mereka mencetak 13 gol dan hanya kemasukan empat kali-salah satu rekor terbaik turnamen.
Ketangguhan mereka diuji di perempat final oleh Belanda dalam laga yang berlangsung sangat ketat. Dua kali bermain imbang (2-2 dan 3-3), laga harus ditentukan lewat adu penalti.
Spanyol menunjukkan mental baja dan menang 5-4 dari titik putih. Di semifinal, mereka bertemu Prancis dalam laga yang berlangsung penuh tensi dan hujan gol.
Skor akhir 5-4 menegaskan bahwa Spanyol kini bukan cuma tim pengumpan piawai, tapi juga pasukan dengan naluri menyerang mematikan.
Luis de la Fuente: Pelatih Pendiam, Prestasi Gemilang
Luis de la Fuente mungkin bukan figur flamboyan, namun prestasinya berbicara lantang. Pelatih asal wilayah Basque ini pernah sukses di level junior bersama timnas U19 dan U21 Spanyol.
Sekarang, di level senior, dia berhasil mempersembahkan dua gelar besar: Nations League 2023 dan EURO 2024. Tak heran, federasi mempercayakan masa depan tim hingga 2028 kepadanya.
Di tangan De la Fuente, Spanyol tidak kaku dalam taktik. Ia tetap memelihara roh penguasaan bola yang jadi ciri khas, namun menambahkan elemen pressing tinggi dan transisi cepat, membuat timnya lebih dinamis dan fleksibel.
Selain kemampuan taktik, De la Fuente juga dikenal sebagai manajer yang dekat dengan pemain dan piawai menjaga harmoni tim—faktor penting yang terbukti krusial dalam situasi genting seperti saat melawan Belanda.
Strategi Permainan: Intensitas Tinggi dengan Presisi
Strategi Spanyol mengandalkan dominasi bola, tapi bukan untuk memperlambat tempo—melainkan untuk menciptakan momentum serangan.
Begitu ada celah atau kehilangan konsentrasi dari lawan, Spanyol akan merespons dengan kombinasi umpan cepat dan lari vertikal tajam.
Tekanan tinggi jadi fitur andalan. Begitu bola hilang, para pemain langsung mengurung dan menekan lawan untuk segera merebut kembali bola.
Ini semua bisa berjalan karena skuad dipenuhi pemain dengan kemampuan teknis mumpuni serta kecerdasan taktis tinggi, yang membuat mereka mampu mengambil keputusan dalam waktu sangat singkat.
Lamine Yamal: Bintang Muda yang Mencuri Perhatian
Meski Spanyol dipenuhi talenta, sorotan tertuju pada Lamine Yamal. Masih berusia 17 tahun, ia tampil luar biasa matang. Dalam laga melawan Prancis, ia jadi aktor penting di balik kemenangan besar.
Kecepatan, kelincahan, dan visinya di lapangan membuatnya jadi pemain kunci, bukan hanya sebagai eksekutor, tetapi juga sebagai kreator.
De la Fuente memosisikannya sebagai pemain vital yang harus sering mendapat bola, dan Yamal membayar kepercayaan itu dengan kontribusi nyata-baik gol maupun assist-dalam tiap laga penting.
Isco: Kebangkitan Sang Maestro
Setelah sempat terlupakan dan bahkan tanpa klub selama berbulan-bulan, Isco bangkit bersama Real Betis dan kini kembali jadi pusat permainan Spanyol.
Gaya mainnya tetap memesona-kontrol bola halus, gerakan cerdas, dan kemampuan membaca situasi yang luar biasa-namun kini dengan tambahan kedewasaan dan kerja keras di lini tengah.
Perjalanan Isco ke final ini tak hanya menyentuh secara teknis, tetapi juga emosional. Dari pemain yang sempat dipinggirkan, kini ia kembali jadi arsitek utama di lini tengah Spanyol.
Comeback-nya menjadi kisah inspiratif bahwa kebangkitan dalam sepak bola selalu mungkin terjadi.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now