Media Arahbaru
Beranda Berita DPR Ingatkan Perlunya Kajian Lengkap untuk Proyek Giant Sea Wall

DPR Ingatkan Perlunya Kajian Lengkap untuk Proyek Giant Sea Wall

Arah Baru – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan proyek pembangunan tanggul laut besar, yang dikenal sebagai Giant Sea Wall (GSW), dengan tujuan untuk mengatasi abrasi, banjir rob, dan kerusakan ekosistem laut yang berdampak buruk bagi warga di daerah pesisir.

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Johan Rosihan, menyatakan bahwa proyek tersebut dapat menjadi solusi untuk mencegah abrasi, banjir rob, dan kerusakan lingkungan, terutama di wilayah pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

Johan berpendapat bahwa proyek GSW perlu dilengkapi dengan kajian yang komprehensif mengenai efektivitas, dampak lingkungan, serta aspek keberlanjutan ekonomi dan sosial.

Dia mengingatkan agar pembangunan GSW tidak merusak ekosistem bakau, terumbu karang, atau mengganggu mata pencaharian nelayan.

“Pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove dan pemulihan ekosistem pesisir, harus diutamakan. Di beberapa negara, proyek serupa menghadapi kendala teknis dan pembengkakan biaya, jadi harus dipastikan bahwa ini benar-benar solusi yang paling optimal,” jelas dia.

Sejalan dengan itu, Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, percaya bahwa proyek GSW memiliki manfaat yang signifikan, terutama dalam melindungi warga pesisir dari banjir rob, abrasi, serta kerusakan ekosistem laut.

“Kalau ditanya seberapa penting, Giant Sea Wall memang kebutuhan yang mendesak. Dengan giant sea wall ini, efektif untuk mengatasi semakin tingginya abrasi khususnya di wilayah Pantura,” ungkap politikus senior Partai Golkar itu.

Meskipun demikian, pembangunan GSW juga menghadapi tantangan. Firman mengungkapkan bahwa masalah utama terletak pada biaya. Dia menyarankan perlunya inovasi dan upaya lebih intensif untuk mengatasi kendala finansial, terutama karena pemerintah saat ini tengah fokus pada efisiensi anggaran.

Atasi Masalah Abrasi

Di sisi lain, Kepala Bappeda Provinsi Banten, Mahdani, berpendapat bahwa proyek GSW sangat penting untuk Banten, terutama dalam mengatasi masalah abrasi yang mengancam daerah pesisir, seperti di Pontang.

“Iya kalau kita terbuka ya, apalagi kan kita juga sering terjadi abrasi. Abrasi ini juga berdampak pada tanah pertanian dan tambak yang menjadi sumber ekonomi masyarakat,” kata dia dalam keterangan terpisah.

Mahdani mencatat bahwa proyek GSW saat ini belum melibatkan pemerintah daerah secara resmi dalam tahap perencanaannya. Namun, karena GSW akan dibangun dalam radius 0-12 mil laut dari garis pantai, Pemprov Banten berpotensi terlibat dalam pembahasannya karena wilayah tersebut termasuk dalam kewenangan provinsi.

“Soal bentuk proyek ini seperti apa, apakah nanti masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) atau tidak, kita masih menunggu arahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta kementerian terkait,” dia menandasi.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan bahwa anggaran untuk pembangunan tanggul laut raksasa di Pantura, yang membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, akan segera disiapkan.

“Tapi kita akan putuskan kita akan mulai dengan kekuatan kita sendiri jangan ragu, ini bukan potensi lagi. Kita jelas punya, uangnya siap kita mulai secepatnya,” kata Prabowo di acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Selasa (25/1/2025).

Prabowo yakin bahwa proyek GSW dapat terealisasi, meskipun dia mengakui bahwa itu bukanlah hal yang mudah. Namun, demi kepentingan rakyat, dia akan berusaha memberikan yang terbaik.

“Giant Sea Wall yang akan selamatkan pantai utara Jawa. Giant Sea Wall harus dari Banten sampai ke Gresik, sekian ratus kilometer harus kita bangun,” tegas Prabowo.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!