IKN Kolaborasi dengan Yayasan Arsari Bangun Suaka Orangutan

Arah Baru – Pemerintah Ibu Kota Nusantara (IKN) telah memulai proyek pembangunan Pulau Suaka Orangutan di Pulau Kelawasan, bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan serta Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) yang dipimpin oleh Hashim Djojohadikusumo.
Pulau ini berada di Teluk Balikpapan, dan seiring dengan adanya IKN, statusnya kini telah diperbarui menjadi area yang dilindungi.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo atas kegiatan lingkungan ini. Mudah-mudahan kerjasama ini dapat terus kita lanjutkan dengan lebih baik,” ujar Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono terkait inisiasi pembangunan Suaka Orangutan Kelawasan, dikutip Kamis (10/4/2025).
Pulau Kelawasan, yang berada di kawasan IKN, memiliki luas 14 hektar dan kaya akan potensi ekologis dengan keanekaragaman hayati yang melimpah.
Dengan demikian, pulau ini akan dikembangkan menjadi kawasan perlindungan yang aman, berkelanjutan, dan memiliki nilai edukasi, terutama untuk orangutan jantan dominan dengan pipi lebar.
Pulau Suaka Orangutan Kelawasan akan menjadi tempat tinggal permanen bagi orangutan jantan yang tidak bisa kembali ke habitat liar. Fasilitas yang dibangun di sana dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan dan perilaku alami orangutan.
Fasilitas utama yang disediakan meliputi tempat perlindungan (shelter), platform pemberian makanan harian yang dilengkapi dengan kolam untuk air minum orangutan, serta area pemberian makanan tambahan (feeding plus) yang juga berfungsi sebagai ruang untuk pemeriksaan kesehatan hewan.
Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan ide untuk membangun pusat suaka ini sebagai tempat suaka bagi orangutan yang sudah tua dan tidak mungkin untuk dilepasliarkan.
“Banyak orangutan dewasa yang kalau dilepasliarkan pasti mati karena cari makannya susah. Kita carikan tempat lingkungan yang nyaman bagi orangutan dewasa di alam yang terbuka, maka kita pilih Pulau Kelawasan,” kata Hashim.
Dapat Suntikan Rp 16,4 Triliun
Sebelumnya, Otorita IKN juga telah membahas potensi pendanaan dan kolaborasi dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Potensi pendanaan dari AIIB untuk IKN mencapai USD 1 miliar, atau setara Rp 16,45 triliun (kurs Rp 16.455 per dolar AS).
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, fokus utama dari paparan tersebut, pengembangan IKN sebagai Ibukota Politik Negara pada periode 2025-2029. Mencakup pembangunan gedung-gedung parlemen dan ekosistem pendukungnya, yang merupakan prioritas dalam memindahkan pusat pemerintahan ke IKN.
“Kami memaparkan berbagai proyek strategis yang akan dikembangkan di IKN, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur inti yang mendukung target IKN sebagai Ibukota Politik Negara tahun 2028. Selain itu, kami juga menjelaskan skema pendanaan yang akan kami gunakan, yang mencakup kombinasi antara pendanaan dari APBN, investasi swasta, KPBU, dan creative financing,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Pembangunan IKN 5 Tahun ke Depan
Dalam pertemuan dengan AIIB, turut dibahas mengenai pentingnya kejelasan tahapan pembangunan IKN (Map Plan) dalam 5 tahun ke depan. Juga perlunya integrasi hunian sosial dan komersial di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk menciptakan keramaian dan dinamika.
Basuki menambahkan, saat ini Otorita IKN sedang bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk memastikan bahwa seluruh proyek IKN yang terkait tercatat dalam Bluebook.
“Kami optimis bahwa dengan dukungan AIIB dan mitra strategis lainnya, serta dengan memperhatikan masukan yang berharga dari pertemuan ini, kita dapat mewujudkan IKN sebagai ibu kota negara yang modern, hijau, dan inklusif,” tuturnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now