Mengenal RM Said Sang Pangeran Sambernyawa dan Pasukan Elitnya Punggowo Baku Kawandoso Joyo Yang Sangat Fenomenal
Raden Mas Said sangat popular dikalangan rakyat Mataram dan banyak pendukungnya dari rakyat jelata sampai elite bangsawan Jawa. Kepopulerannya ini berkat perjuangannya yang menyatu dengan rakyat.
Beliau adalah pendiri Dinasti Mangkunegaran, dan Raden Mas Said ini di kenal tidak mau berkompromi dengan Belanda, bahkan bersama dengan rakyat beliau berperang melawan tiga kekuatan besar yang mengeroyoknya, yaitu gabungan tentara VOC, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam berperang dengan penjajah atau VOC ini Raden Mas Said telah bertempur sebanyak 250 kali dan tidak pernah kalah. Mangkunegaran adalah suatu dinasti yang berasal dari dinasti Mataram Islam. Cikal bakal dari dinasti ini adalah Pangeran Sambernyawa yang bertahta sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.
Istana Mangkunegaran sebagai tempat raja dan pusat pengendalian kekuasaan politik didirikan setelah ditanda tanganinya Perjanjian Salatiga pada tanggal 17 Maret 1757 di Salatiga.
Posisi Mangkunegaran dalam sistem dan struktur politik Jawa menempati kedudukan yang istimewa karena berdirinya Mangkunegaran merupakan hasil perjuangan (Ricklefs,1991).
Pangeran Sambernyawa sebagai cikal bakalnya telah memulai perjuangan sejak berumur 16 tahun ketika panggilan perjuangan memanggilnya. Keulungan Mangkunegara I dalam kemiliteran sangat teruji ketika Mangkunegara I harus menghadapi 3 kekuatan gabungan yang terdiri dari pasukan-pasukan; Belanda, Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.
Dalam perjuangan RM Said melawan VOC, Kasunan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (yang pro VOC padahal sebelumnya sama2 menentang VOC).
Pada umur sekitar 14 tahun RM. Said dijadikan Mantri Gandek atau diangkat sebagai pegawai keraton dengan sebutan dan nama R.M Suryakusuma dan diberi “ Gaduhan “ ( hak pakai ) sawah di Ngawen seluasa 50 jung ( ± 200 bahu ) dan beliau tidak di anggap sebagai kerabat Keraton yang harusnya di beri hak dan pangkat selayaknya Pangeran Mataram lainnya.
Padahal beliau ini adalah Pangeran yang seharusnya menjadi pewaris utama Keraton Mataram karena ayahnya yaitu Pangeran Arya Mangkunegara adalah Pewaris tahta Mataram, tetapi oleh karena nafsu kekuasaan dan intrik politik dalam keluarga yang tidak menginginkan ayah RM Said menjadi raja melakukan tindakan yang sangat keji yaitu memfitnah Arya Mangkunegara selingkuh dengan selir ayahnya sehingga beliau di buang ke Ceylon hingga wafat disana.
Oleh karena tindakan sewenang-wenang pihak Belanda (VOC) dan kerabat keraton yang di pandegani oleh patih Danurejo dan Kanjeng Ratu ini telah membangkitkan Pangeran yang satu ini bangkit memberontak untuk mengadakan perlawanan.
Di Ngawen RM. Said sering mengatur dan menyusun strategi perang untuk melawan VOC. Perjuangan melawan kebatilan ini ternyata juga memperoleh simpati dari berbagai daerah yang kemudian membentuk laskar-laskar untuk mendukung perjuangan RM. Said.
Setelah penyatuan laskar-laskar simpatisan perjuangan RM. Said dari berbagai daerah yang di antaranya dari Surakarta, Wonogiri, Boyolali, Sleman, Karanganyar, Sukowati/Sragen dan daerah daerah lainnya, maka atas saran dari Kyai Wirodiwongso atau Kudonowarso di bentuklah di Nglaroh Wonogiri pasukan RM. Said di bawah pimpinan Punggowo Baku Kawandoso joyo , kemudian para pasukan khusus ini di latih secara khusus pula untuk menjadi prajurit yang tangguh, hebat dan luar biasa, bahkan pasukan khusus Pangeran Sambernyawa juga di gembleng di Sapto Tirto Pablengan yang merupakan kawah Candradimukanya para prajurit Sambernyawa.
Berikut Nama Pungowo Baku Kawandoso Joyo berdasarkan urutannya:
1. Kyai Wirodiwongso / Kyai Tumenggung Kudonowarso di Mantenan, Nglaroh, Selogiri, Wonogiri
2. Raden Sutowijoyo / Kyai Ngabei Ronggo Panambang di Randhusongo, Tasikmadu, Karanganyar
3. Mas Ngabei Joyo Dikromo Gunung Wijil, Kampung Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta
4. Kyai Ngabei Joyosantiko Cabean, Kaling, Tasikmadu, Karanganyar
5. Kyai Ngabei Joyorencono Karang, Kaling, Tasikmadu, Karanganyar
6. Kyai Ngabei Joyopuspito Ngendon Kerten, Wetan Bangak, Banyudono, Boyolali
7. Kyai Ngabei Joyohutomo Ngendon Kerten, Wetan Bangak, Banyudono, Bayolali
8. Raden Ngabei Joyosentono Mungup, Sawit, Boyolali
9. Raden Ngabei Joyomursito Krisikan, Simo, Boyolali
10. Kyai Ngabei Joyowidento Troketon, Karangasem, Solo
11. Kyai Ngabei Joyosuwahyo Potromulyo, Wetan Kaliwungu, Kendal, Waleri, Semarang
12. Kyai Ngabei Joyoprabowo Gunung Wijil, Prambanan, Klaten
13. Kyai Ngabei Joyoyudo Gombong, Kadipiro, Solo
14. Kyai Ngabei Joyotilarso Krisikan, Simo, Boyolali
15. Kyai Ngabei Joyoleyangan Sentonogede, Matesih, Karanganyar
16. Kyai Ngabei Joyosemito Ngendo Kerten, Wetan Bangak, Banyudono, Boyolali
17. Kyai Ngabei Joyodipuro Tunggul, Manyaran, Wuryantoro, Wonogiri
18. Kyai Ngabei Joyosumarto Sukomerto, Kepatihan, Nglaroh, Selogiri, Wonogiri
19. Kyai Somarasemita / Joyosudarso Sidowayah, Polanharjo, Klaten
20. Kyai Surengpati Sepuh / Joyopanamur Sentono Gede, Matesih, Karanganyar
21. Kyai Surojoyo / Joyopamenang Kedungdowo, Matesih, Karanganyar
22. Kyai Surowongso / Joyopanantang Punthuk Engkuk, Kalibanteng, Sendang Griyo, Selogiri, Wonogiri
23. Kyai Condro Tanoyo / Joyopawiro Katah, Singodutan, Selogiri, Wonogiri
24. Kyai Surengpati Enem / Joyopawiro Geger, Manyaran, Wonogiri
25. Kyai Citrodiwongso / Joyopangrawit Girimaloyo, Wuryantoro, Wonogiri
26. Kyai Surogerjito / Joyohulatan Kedungdowo, Plosorejo, Matesih, Karanganyar
27. Mas Demang Poncowigeno / Joyo Alap –alap Brengosan, Purwosari, Solo
Yang menyusul kemudian :
1. Kyai Kerti menggolo, Bulusari, Slogohimo
2. Kyai Taliwangsul, Tromo, Jamuran, Girimarto, Wonogiri
3. Kyai Gunowijoyo, Ganoman, Gunung Malang, Matesih, Karanganyar
4. Kyai Singodiwongso, Randusongo, Tasikmadu, Karanganyar
5. Kyai Kartolesono, Bendungan, Nglaroh, Selogiri, Wonogiri
6. Kyai Setroketu, Hastana Bibis Luhur, Solo
7. Kyai Jemparing, Mayang, Kidul Tilas Kraton, Kartasura
8. Kyai Gagakeri, Ngrusah, Manyaran
9. Kyai Gagakpranowo, Kadipiro, Sendangtirto, Brebah, Sleman
10. Kyai Gagakrejo, Sendhang Lanang, Wonogiri
11. Kyai Gonobahu, Jetak, Bendungan, Nglaroh, Wonogiri
12. Raden Mangunrejo
13. Raden Hendropanitis
Kelompok Khusus :
1. Raden Ayu Kusumonarso, Garwo Sn. Amangkurat IV, Nenek Pangeran Sambernyawa, Makam di Kebloan
2. Raden Ayu Kusumo Matah Ali, Garwo Sepuh Pangeran Sambernyawa, Putri Kyai Kasan Nuriman, Makam di Gunung Wijil Selogiri Wonogiri
3. Kyai Kasan Nuriman, Guru dan Mertua Pangeran Sambernyawa, Makam di Karang Tengah Selogiri
4. Nyai Emban, Emban Pangeran Sambernyawa, Makam di Desa Tumanggul Jatipuro Karanganyar
5. Gamel (Pemelihara Kuda) Pangeran Sambernyawa, Makam di Desa Gempolan Jatiyoso Karanganyar
Para sahabat jejak masa lampau,demikian sedikit yang bisa kami berikan dari penelusuran yang kami lakukan dijejak penelusuran masa lampau. Semoga bermanfaat untuk kita semua semoga kita bersama selalu bisa mengingat dan menghargai sejarah,karena sesungguhnya sejarah adalah kaca benggala bagi kita. Akhirul kata,tetap semangat,luruskan niat,belajar ikhlas.
Salam moekti,rahajoe,kalis ing sambikala
Penulis: R. Asyam Shobir Muyassar