Postingan Gus Mus, Tamparan untuk Ganjar

Penulis: KRT Purbonagoro, pemerhati masalah sosial dan kebudayaan.
Kiai Mustofa Bisri atau lebih akrab disapa dengan Gus Mus adalah salah satu tokoh Islam terpandang, tidak hanya di Rembang, tapi juga di Jawa Tengah, bahkan Indonesia.
Pertengahan Mei 2023, Gus Mus mengunggah sebuah posting sederhana, tapi membuat ramai jagat media sosial Indonesia
Gus Mus membuat unggahan berupa foto jalanan yang tergenang air lalu menambahkan caption: “Pemandangan jalan Sayung (antara Semarang-Demak) malam hari difoto saat macet, sambil nahan pipis.”
Meskipun hanya berisi caption sederhana, tapi langsung mendapat tanggapan ramai dari netizen.
Telah dapat 22 ribu Lebih like dan lebih dari 1.000 komentar menanggapi postingan dari Gus Mus ini. Termasuk salah satu posting dengan tanggapan paling ramai di Instagram Gus Mus melalui akun @s.kakung.
Beberapa tanggapan dari netizen antara lain, “Gubernure nembe sibuk pencitraan Gus, mboten kober ngurusin banjir (Gubernurnya sedang sibuk pencitraan Gus. Tidak sempat ngurusin banjir).
Ada lagi komentar lain, “Alus sindiran nya Gus. Bagi pengambil kebijakan wilayah Jawa Tengah Sampeyan kualat lho gara-gara macet Gus Mus sampai nahan pipis.”
Itu hanya dua komentar netizen yang diambil di antara 1017 komentar (yang mungkin masih akan terus bertambah). Tapi secara umum, dua tanggapan tersebut menarik dikupas. Pertama, masalah banjir sebenarnya memang masalah laten di Jawa Tengah.
Menurut Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI), Jawa Tengah adalah provinsi dengan kasus banjir paling tinggi di Indonesia. Banjir di Jawa Tengah menyumbang 34,87% (203 kasus). Kasus banjir nasional. Gampangnya, Jawa Tengah adalah juara banjir di Indonesia.
Angka banjir di Jawa Tengah, jauh melampaui daerah-daerah lain. Sumatra Selatan yang berada di peringkat kedua, kasus banjirnya jauh di bawah Jawa Tengah, yaitu hanya 76 kasus. Artinya peringkat kedua banjir nasional skala-nya hanya sekitar sepertiga banjir di Jawa Tengah. Lantas bagaimana dengan Jakarta yang sering diberitakan banjir? Faktanya, Jakarta ada di luar 20 besar banjir nasional. Begitulah fakta yang nyata.
Postingan Gus Mus tersebut secara tidak langsung menampar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Bagaimana tidak, Ganjar sudah memimpin Jawa Tengah hampir 10 tahun, tapi kasus banjir di provinsi tersebut malah semakin banyak terjadi.
Kita ingat, habis lebaran lalu, Ganjar sowan ke rumah Gus Mus dan diekspos besar-besaran di media sosial Ganjar seperti biasanya.
Apa yang dilakukan Gus Mus dengan memposting banjir di Jawa Tengah tersebut, secara semiotika merupakan bentuk tamparan atau kritik kepada Ganjar Pranowo. Sudah diberi kewenangan lama, tapi tidak bisa menyelesaikan masalah dasar warganya. (*)