Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Ini 5 Peristiwa Besar yang Mengiringinya
Arah Baru – Sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Muslim di dunia. Banyak di antara umat muslim merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai macam tradisi.
Seperti diketahui, Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal 571 Masehi. Tahun tersebut sering disebut sebagai Tahun Gajah.
Disebut sebagai Tahun Gajah karena peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW diiringi dengan peristiwa pasukan bergajah yang ingin menghancurkan Ka’bah.
Namun, niat pasukan bergajah pimpinan Abrahah itu gagal terwujud. Mereka hancur oleh lemparan batu burung Ababil.
Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Ayahnya meninggal saat Nabi masih dalam kandungan. Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib.
Sedangkan ibunya meninggal saat Nabi berusia 6 tahun. Saat itu, Aminah jatuh sakit setelah bersama Muhammad menziarahi makam suaminya.
Aminah yang jatuh sakit dalam perjalanan memutuskan istirahat di suatu perkampungan yang terletak di antara Mekah dan Yatsrib, bernama Al Abwa’. Di tempat itu pula ia meninggal dunia.
Selain peristiwa hancurnya pasukan bergajah, ada banyak peristiwa lain yang mengiringi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Besar dalam Sejarah Kelahiran Nabi
Berikut ini 5 peristiwa besar yang mengiringi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW:
1. Hancurnya Pasukan Bergajah
Peristiwa ini dipicu oleh kecemburuan Raja Abessinia Abrahah melihat Ka’bah yang selalu ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru negeri.
Ia pun membangun gereja megah di Shan’a untuk menandingi Ka’bah. Namun, tetap saja orang-orang lebih memilih Ka’bah sebagai tempat untuk berziarah.
Abarahah pun marah. Ia lalu mengirim 60.000 pasukan untuk menghancurkan Ka’bah. Namun, atas kehendak Allah SWT, muncul burung-burung ababil yang membawa batuan panas untuk menghancurkan pasukan Abrahah.
Abrahah dan pasukannya pun tak pernah sampai ke Ka’bah. Peristiwa hancurnya pasukan gajah ini dijelaskan Allah SWT dalam surat Al Fil, yang artinya gajah.
2. Padamnya Api Majusi dan Kekeringan di Persia
Masyarakat Majusi dikenal sebagai penyembah api. Namun, saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, api tersebut padam. Padahal, api tersebut tidak pernah padam selama beratus-ratus tahun.
Selain padamnya api di lokasi pemujaan, api-api di negeri Persia yang selalu disembah kaum Majusi turut padam seketika.
Imam Bushiri menuliskan situasi di Kisra saat kelahiran Nabi Muhammad SAW
Api sesembahan padam karena duka yang mencekam
Sungai eufrat tak mengalir, muram karena susah yang amat dalam
Penduduk negeri Sawah resah duka saat danaunya kering keronta
Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga
3. Tanah Makkah Jadi Subur
Sejarah kelahiran Nabi juga ditandai dengan fenomena alam yang terjadi di Kota Makkah. Mengutip detik.com, pada tahun 570 Masehi, sebagian besar dataran Makkah kering kerontang, tak ditumbuhi tanaman selain pohon kurma.
Namun, menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, Makkah diguyur hujan lebat. Tanahnya pun menjadi subur dan pepohonan menjadi rimbun. Makkah menjadi subur dan hijau.
Hadad Alwi dalam Uswatun Hasanah mengungkapkan hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakan serta mengumumkan berita akan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
4. Istana Kisra Terguncang
Istana Kisra adalah istana paling megah di dunia saat itu. Namun, saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, istana tersebut berguncang hingga 14 ruangannya runtuh.
Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki, Kekaisaran Persia mampu membuat istana dan benteng yang indah dan kokoh.
Mereka menguasai wilayah yang sangat luas, namun kerapkali bertindak lalim. Kelahiran Nabi Muhammad SAW membuat istana dan singgasana kaisar rusak.
Imam Bushiri menulis:
Hari kelahiran Rosululloh saat ada firasat bangsa persia
Bahwa ada peringatan kepada mereka datangnya bencana dan siksa
5. Langit Cerah dan Bercahaya di Mekkah
Melansir dari Inews.id, Keadaan di Mekkah dan sekelilingnya di subuh hari pada saat Rasulullah dilahirkan begitu damai dan menenangkan jiwa. Keadaan alam yang seperti itu tidak pernah dirasakan penduduk Mekkah sebelumnya. Di malam itu, seluruh alam raya bergembira dan bershalawat dengan bahasa dan cara yang berbeda beda.