Anhar Gonggong Sebut Kemerdekaan Indonesia karena Jasa Kaum Terdidik

Arah Baru – Sejarawan Anhar Gonggong mengatakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 tidak bisa dilepaskan dari peran kaum terdidik pada awal abad ke-20.
Keberadaan kaum terdidik dan tercerahkan ini mengubah pola perjuangan yang awalnya berupa perjuangan fisik dan sporadis menjadi perjuangan yang lebih terorganisir.
“Kalau pada abad 17, 18, dan 19, kita melakukan perlawanan secara fisik dan tidak ada satu pun yang menang, maka ketika sudah ada sejumlah kecil orang-orang terdidik, tercerahkan yang kemudian yang bersedia melampaui diri untuk tampil menjadi pemimpin, maka proses untuk menjadi merdeka dengan strategi yang berbeda dimulai,” kata Anhar dalam webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) dengan tema ‘Sudahkah Kita Merdeka?’ Pada Jumat (18/12/2023).
Anhar mengungkapkan kehadiran para kaum terdidik sebenarnya tidak lepas dari peran pemerintah Belanda yang memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak Indonesia.
Kebijakan ini kemudian disesali oleh salah satu Gubernur Jenderal Belanda. Ia merasa kebijakan pendidikan ini terlalu cepat diberikan kepada jajahannya.
“Ada salah seorang Gubernur Jenderal Belanda merasa menyesal memberikan pendidikan kepada anak negeri dalam waktu yang cepat. Terlalu cepat pendidikan ini diberikan kepada jajahannya,” jelas Anhar.
Anhar menegaskan perjuangan yang dilakukan oleh kaum terdidik pada masa itu sangat terorganisir. Mereka berangkat dari sebuah gagasan atau konsep yang jelas.
Dikatakan Anhar, konsep yang diusung oleh kaum terdidik pada masa itu tidak sekedar buah bibir saja, tetapi juga dituliskan menjadi sebuah buku.
“Tjokroaminoto menulis tentang Islam dan Sosialisme, lalu Hatta menulis sekian banyak buku, Soekarno juga anda bisa membaca Di Bawah Bendera Revolusi,” imbuh Anhar.
Peran Kaum Terdidik
Lebih lanjut, Anhar menjelaskan, setelah 78 tahun merdeka, ternyata kemerdekaan itu baru dinikmati oleh segelintir orang saja.
Dalam hal ini, ia menekankan pentingnya peran kaum terdidik zaman sekarang untuk memberikan koreksi sehingga apa yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa ini bisa terwujudkan.
“Dalam artian tidak hanya maki-maki, sebagaimana yang saya sering lihat di TV, tetapi koreksi yang menunjukkan keterdidikan dan etika sebagai orang terdidik yang oleh karena ketulusan hatinya, oleh karena ia memiliki pengetahuan, makai a memberikan koreksi,” jelas Anhar.
Ia meminta kepada kaum terdidik era sekarang ini meniru apa yang telah dilakukan oleh kaum terdidik di masa lalu saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Menurutnya, kaum terdidik di masa lampau cukup berhasil mewariskan pemikiran-pemikiran yang membuat bangsa Indonesia hingga saat ini tetap eksis.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now