Awas! Modus Penipuan Baru, Gunakan Kloning Suara AI untuk Menguras Rekening Korban
Arahbaru.com – Jagad dunia maya baru-baru ini dihebohkan dengan berita tentang sebuah keluarga yang kehilangan ribuan dolar karena ditipu oleh penipu yang menggunakan teknologi kloning suara bertenaga A.I.
Hal ini menjadi semakin jelas bahwa mereka yang memiliki niat jahat bisa memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan untuk mengeksploitasi korban yang tidak menaruh curiga.Dengan kemajuan pesat teknologi kecerdasan buatan, memungkinkan AI untuk membuat suara tiruan yang sangat meyakinkan.
Alat speech-to-text/teks-ke-ucapan yang dihasilkan oleh AI memungkinkan orang untuk membuat tiruan suara yang bersumber dari beberapa detik rekaman audio awal.
Kemajuan teknologi ini sayangnya bisa disalahgunakan untuk tujuan jahat, seperti mengkloning suara seseorang untuk menguras harta korban yang tidak berdaya.
Kasus yang menimpa seorang warga negara Kanada bernama Benjamin Perkin, adalah contoh bahaya yang ditimbulkan oleh penipuan kloning suara, seperti yang dikutip dari TechTimes.
Seiring dengan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan menawarkan berbagai kemungkinan baru, beberapa di antaranya adalah kemajuan dalam bidang sintesis suara.
Ini berarti bahwa, hanya dengan beberapa detik rekaman audio, seseorang dapat membuat tiruan sempurna dari suara seseorang dan bisa menggunakan tiruan suara tersebut untuk menipu orang lain.
Contoh utama dari hal ini baru-baru ini adalah seseorang bernama Benjamin Perkin. Orang tua Perkins yang sudah lanjut usia harus menelan pil pahit karena ditipu oleh oknum tak bertanggung jawab untuk mengirimkan ribuan dolar.
Mereka mengaku sebagai Perkins dan memberi tahu mereka bahwa putra mereka dipenjara karena membunuh seorang diplomat Amerika dalam sebuah kecelakaan mobil dan dia membutuhkan uang untuk biaya hukum.
Apa yang tidak diketahui oleh orang tua Perkins yang sudah lanjut usia ini adalah bahwa penipu tersebut telah mengkloning suara Perkins dan meyakinkan mereka bahwa itu adalah putra mereka yang meminta uang tersebut.
Mayoritas kejahatan berbasis kloning suara A.I. ini telah dikaitkan dengan penggunaan akun anonim yang gratis. Untuk menghentikan hal ini, sebuah perusahaan bernama ElevenLabs, telah memutuskan untuk merilis paket berbasis langganan baru yang mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka untuk menggunakan penyintesis suara mereka.
Hal ini akan membantu mencegah para penipu mengirimkan pesan-pesan melalui synthesizer mereka. Kloning suara adalah teknologi yang sangat berbahaya, dan penting untuk diingat untuk berhati-hati saat memberikan informasi pribadi.
Sebaiknya selalu verifikasi pengirim pesan suara, teks, atau email yang mencurigakan sebelum mengirim uang atau informasi berharga lainnya.
Kesadaran akan teknologi baru tentu akan dapat membantu melindungi pengguna dan keluarga mereka dari penipuan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, potensi penyalahgunaan A.I. perlu diperhatikan.
Kasus Benjamin Perkin adalah bukti dari kerugian yang bisa terjadi akibat penyalahgunaan kemampuan AI. Sangat penting untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan perusahaan melindungi individu dari bahaya yang ditimbulkan oleh teknologi invasif ini.(*)