Ketua Umum PB HMI MPO Serukan Agar Rakyat Tetap Sabar Menunggu Hasil Real Count Dari KPU RI : Yang Original Ada di KPU
Arah Baru – Ditengah ramainya pemberitaan dan obrolan mengenai hasil quick count Pemilu 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (PB HMI MPO), Mahfut Khanafi menyerukan kepada seluruh masyarakat agar menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI).
Mahfut menyebut jika seruannya tersebut merujuk pada fakta bahwa KPU RI merupakan lembaga yang paling otoritatif untuk mengumumkan hasil dari Pemilu.
“Baiknya masyarakat hari ini tetap bersabar sampai nanti KPU Mengeluarkan hasilnya (Pemilu) karena memang yang original lah ya itu dari KPU” ujar Mahfut saat ditemui di Andara, Depok pada Jumat (15/1) pagi.
Mahfut juga mengatakan bahwa hasil yang banyak beredar saat ini dalam bentuk quick count boleh saja diamati dan dianalisa lantaran hal tersebut menjadi tanda keterlibatan aktif dari masyarakat sipil.
“Tahun politik di Indonesia selalu disertai atensi yang tinggi, jadi adanya quick count dari lembaga-lembaga survei ya menunjukan jika sampai saat ini keterlibatan masyarakat sipil cukup baik, boleh saja kita amati dan ditonton” kata pria asal Ponorogo tersebut.
Mengenai dugaan adanya kecurangan yang Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM) dalam proses Pemilu sebagaimana banyak diberitakan akhir-akhir ini, Mahfut menilai jika hal tersebut adalah hal yang patut menjadi perhatian khusus oleh KPU maupun Bawaslu.
“Kalau mengenai itu (dugaan kecurangan) saya rasa harus diatensi secara serius ya baik dari penyelenggara dalam hal ini KPU maupun dari pengawas yaitu Bawaslu” ujarnya.
Selain daripada itu, Mahfut juga menekankan agar KPU selaku penyelenggara Pemilu harus tetap netral ditengah proses Pemilu ini sebagaimana tuntutan organisasinya saat melakukan aksi demonstrasi didepan Kantor KPU pada Jumat (9/1) silam.
Hal tersebut menjadi sangat urgent mnegingat beban yang diemban oleh KPU sangat berat yakni menciptakan proses transformasi kepemimpinan yang baik untuk 5 tahun kedepan.
“Sejauh ini kami secara organisasi (HMI MPO) juga masih menuntut hal yang sama dengan tuntutan pas aksi kemaren, yakni KPU harus tetap netral dan tidak condong kepada salah satu pihak tertentu” tegas alumni UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Paramadina tersebut.
“Secara esensial, urgensi netralitas KPU harus selalu kita suarakan mengingat tugas mereka ini pertaruhannya masa depan bangsa 5 tahun kedepan kan” tambahnya saat ditanya mengenai mengapa KPU harus netral.
Sebelumnya diketahui jika pemberitaan nasional banyak diisi oleh pernyataan dari beberapa pihak yang notabene dari kubu Pasangan Calon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud terkait dengan adanya kecurangan dalam proses Pemilu 2024 ini.
“Kami hampir pada kesimpulan masif, sistematis dan terstruktur itu benar-benar terjadi dengan kualitas, kadar yang jauh lebih dahsyat ketimbang tahun-tahun sebelumnya,” kata Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto di Rumah Perubahan AMIN, Jaksel, Kamis (15/2).
“Jadi ada dari Madura, dari Papua, ada dari Jawa Tengah, Jawa Timur, karena tadi malam kami pun sempat menyampaikan kewaspadaan tertinggi untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur,” sebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2).
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra menyarankan agar yang mengucapkan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024 ini agar membuktikan adanya kecurangan tersebut.
“Ya nanti kita lihat, (tidak) diucapkan tapi dibuktikan,” kata Yusril di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2). (Brt/Ab)