Media Arahbaru
Beranda Berita Pelarangan Truk ODOL Mendesak, Menhub: Tak Bisa Bandingkan Nyawa dengan Inflasi

Pelarangan Truk ODOL Mendesak, Menhub: Tak Bisa Bandingkan Nyawa dengan Inflasi

Arah Baru – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan bahwa pemberlakuan larangan terhadap kendaraan angkutan barang yang melebihi kapasitas seharusnya segera dilaksanakan.

Ia menyoroti meningkatnya laporan kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan berlebih sebagai alasan utama pentingnya langkah ini.

Meski demikian, Dudy mengakui bahwa kebijakan pelarangan ODOL tidak lepas dari konsekuensi ekonomi yang signifikan.

Salah satu dampak yang dikhawatirkan adalah lonjakan harga barang, bahkan dirinya telah menerima sejumlah peringatan bahwa program Zero ODOL berisiko menimbulkan tekanan inflasi.

Kendati ada kekhawatiran ekonomi, Dudy menegaskan bahwa keselamatan publik tidak bisa dikorbankan. Ia menyatakan bahwa keputusan pemerintah tidak boleh semata-mata bergantung pada perhitungan ekonomi, karena keberadaan truk bermuatan berlebih secara langsung membahayakan nyawa pengguna jalan lainnya.

“Bahwa ini akan berdampak (terhadap ekonomi), pasti akan berdampak. Tapi saya sampaikan ada hal yang enggak bisa kita ukur dengan angka, nyawa manusia. Ini yang selalu saya sampaikan kepada teman-teman, enggak bisa,” tegasnya dalam sesi jumpa media di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Menurut dia, hilangnya nyawa seseorang tidak bisa dibandingkan dengan inflasi. “Apakah kita harus saksikan terus setiap hari ada yang meninggal, enggak mungkin juga. Nah ini yang ingin saya sampaikan, bahwa nyawa manusia tidak bisa kita sandingkan dengan angka,” dia menekankan. 

Ia menyoroti insiden tragis seperti kecelakaan di Purworejo, Jawa Tengah, ketika sebuah truk tronton kehilangan kendali dan menghantam angkot, merenggut 11 nyawa dan melukai 6 orang lainnya. Contoh lain adalah peristiwa kecelakaan tunggal bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, yang menelan korban jiwa sebanyak 12 orang.

“Satu truk itu bisa ngambil 11 nyawa, satu bis bisa ngambil 12 nyawa. Itu rasanya buat saya enggak bisa, enggak bisa kita bandingkan nyawa. Enggak bisa kita bandingkan nyawa dengan angka,” ucap dia.

Truk Obesitas Sulit Diberantas?

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Tory Damantoro, pernah menyampaikan pandangan senada.

Ia mengakui bahwa upaya menghapus praktik truk bermuatan berlebih tidaklah mudah, meskipun kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan tersebut telah merenggut banyak korban.

Hal ini disebabkan karena persoalan dalam sektor angkutan logistik sudah berlangsung lama dan menyentuh lapisan sistem yang kompleks.

“Saling kait-mengkait semuanya. Kementeriannya sampai tidak bisa menyelesaikan, tidak bisa kolaborasi. Jangan sampai kemudian kita nunggu jadi viral, kematian-kematian akibat ODOL ini jadi viral. Kemudian negara ini jadinya justice by viral,” bebernya beberapa waktu lalu. 

Tory juga mengakui bahwa sektor transportasi logistik memegang peranan vital dalam menggerakkan roda perekonomian. Terlebih, peran ini menjadi krusial dalam mendukung pencapaian ambisi pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

Nyawa Jadi Tumbal

Namun, ia menolak jika kemajuan ekonomi harus dibayar dengan hilangnya nyawa rakyat, sebagai dampak dari kelengahan pemerintah dalam menertibkan kendaraan bermuatan berlebih di jalan raya.

“Saya sampaikan, ODOL ini jadi masalah dan membunuh warga negara berkali-kali. Kalau pertumbuhan ekonomi 8 persen tidak didukung oleh sistem logistik yang baik, maka kematian akibat ODOL itu akan terus-terusan terjadi dan malah kemudian meningkat,” sebutnya 

“Jadi apa gunanya pertumbuhan ekonomi 8 persen kalau kemudian banyak yang meninggal? Moso kayak orang punya pesugihan, pakai tumbal,” keluh Tory.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!