Separuh Penerbangan Alami Keterlambatan, Kemenag Sebut Ontime Performance Garuda Buruk
Arah Baru – Proses pemulangan jemaah haji Indonesia yang dimulai sejak 22 Juni 2024 menemui sejumlah kendala. Dari 58 kelompok terbang (kloter) yang diterbangkan oleh Maskapai Garuda Indonesia, lebih dari 50% mengalami keterlambatan.
Menurut Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, 32 dari 58 kloter mengalami keterlambatan penerbangan dari jadwal semula.
“Ontime performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk,” tegas Saiful Mujab dalam keterangannya di Madinah.
Keterlambatan tersebut terbagi dalam tiga kategori. Pertama, keterlambatan lebih dari dua jam yang dialami oleh delapan kloter, yaitu SOC 06, UPG 02, KNO 02, JKG 08, PDG 03, KNO 03, SOC 16, dan JKG 13.
Yang paling parah adalah kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) dengan keterlambatan mencapai 12 jam 30 menit.
“Delay sampai 12 jam tanpa pemberitahuan yang semestinya. Semua diinfo secara mendadak. Bahkan, jemaah sudah naik bus dari hotel menuju bandara, baru diinfo kalau pesawat terlambat,” papar Saiful Mujab.
Hal ini berdampak sistemik karena mempengaruhi jadwal hotel transit yang sudah ada kloter berikutnya yang akan menempati hotel yang sama.
Kategori kedua, keterlambatan antara 1 – 2 jam yang dialami oleh 15 kloter. Kategori ketiga, keterlambatan 30 – 60 menit yang dialami oleh sembilan kloter.
Saiful Mujab berharap Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja untuk sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. “Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay,” tandasnya.
Proses pemulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024. Selanjutnya, proses pemulangan akan terfokus pada jemaah haji gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah mulai 4 – 21 Juli 2024. (*)