Soal Pencopotan Endar, PB HMI MPO Nilai Firli Arogan
Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Mahfut Khanafi menilai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah bersikap arogan dengan mencopot Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Priantoro.
“Kami menolak apa yang dilakukan Firli Bahuri, bahwa arogansi dalam lembaga penegakan hukum itu ditampilkan di publik,” kata Mahfut dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Sabtu (06/04/2023).
Menurut Mahfut, pencopotan Brigjen Endar ini diduga sarat kepentingan politis, yaitu terkait dengan kasus Formula E.
“Ketua KPK Firli Bahuri ini kan sarat kontroversi ya di beberapa momen penegakan korupsi. Salah satunya penyebab pencopotan Brigjen Endar yang saya dengar hanya gara-gara dia tidak mau menyidik kasus Formula E,” ucap dia.
Selain itu, Mahfut melihat mulai munculnya baliho-baliho Firli sebagai calon presiden tidak bisa dipandang biasa.
“Kalau lembaga penegakkan hukum dikaitkan dengan politik tentu tidak akan pernah usai carut-marutnya,” sambung dia.
Lebih lanjut, Mahfut mengingatkan bahwa sosok Firli bukan sekali ini bikin gaduh. Pada awal-awal kepemimpinannya, ia telah bikin ulah dalam kasus helikopter.
“Firli ini saja kan dulu di awal-awal sebagai Ketua KPK kan, tentu kita ingat, beliau ini memakai helikopter untuk kepentingan pribadi,” ujar Mahfut.
Atas banyaknya kegaduhan ini, Mahfut berharap KPK tetap menjadi lembaga yang benar-benar independen dan terbebas dari intervensi dalam melakukan pemberantasan korupsi.
“Kembalikan marwah KPK seperti dulu lagi sebagai lembaga yang independen, tidak ada intervensi. Dengan munculnya kasus Endar ini tentu menjadi catatan tersendiri tentang kinerja KPK saat ini, apakah dia murni lembaga penegak hukum, ataukah ini berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politis,” pungkas Mahfut. (*)