Media Arahbaru
Beranda Internasional Kebijakan Imigrasi Trump: Ratusan Imigran Ilegal Dideportasi dalam Operasi Skala Besar

Kebijakan Imigrasi Trump: Ratusan Imigran Ilegal Dideportasi dalam Operasi Skala Besar

WASHINGTON, DC – JUNE 24: Republican presidential candidate former U.S. President Donald Trump speaks at the Faith and Freedom Road to Majority conference at the Washington Hilton on June 24, 2023 in Washington, DC. Trump spoke on a range of topics to an audience of conservative evangelical Christians. (Photo by Drew Angerer/Getty Images)

Arah Baru – Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menangkap ratusan imigran ilegal dan mendeportasi ratusan lainnya dalam sebuah operasi skala besar yang dilakukan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memulai masa jabatan keduanya. Gedung Putih menyebutnya sebagai deportasi massal terbesar dalam sejarah AS.

Dalam pernyataannya, seperti yang diberitakan AFP pada Jumat (24/1/2025), Gedung Putih mengungkapkan bahwa sebanyak 538 imigran ilegal telah ditangkap oleh pemerintahan Trump, sementara ratusan imigran ilegal lainnya diterbangkan keluar dari AS dengan pesawat militer sebagai bagian dari operasi deportasi massal.

“Pemerintahan Trump menangkap 538 penjahat imigran ilegal,” ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam pernyataan via media sosial X.

“Operasi deportasi massal yang terbesar dalam sejarah sedang berlangsung. Janji telah dibuat. Janji ditepati,” sebut Leavitt.

Trump telah menjanjikan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal selama kampanye pilpres tahun lalu. Dia memulai masa jabatan keduanya pekan ini dengan serangkaian tindakan eksekutif yang bertujuan merombak izin masuk ke wilayah AS.

menetapkan “darurat nasional” di perbatasan selatan dan mengumumkan pengerahan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan tersebut, serta berjanji untuk mendeportasi “orang-orang asing yang kriminal”.

Diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa dokumen resmi di AS pada saat ini.

Kebijakan Trump ini memicu kekhawatiran, dengan Wali Kota Newark, Ras J Baraka, dalam pernyataan pada Kamis (23/1) menyebut agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) “menggerebek sebuah perusahaan lokal… menahan para penduduk dan warga yang tidak memiliki dokumen, tanpa menunjukkan surat perintah”.
Baraka mengatakan bahwa salah satu yang ditahan adalah seorang veteran militer AS. Dia menyebut operasi itu sebagai “tindakan keji” yang jelas-jelas telah melanggar Konstitusi AS.

ICE mengumumkan penangkapan massal itu dalam pernyataan via media sosial X. “Update penegakan hukum … 538 penangkapan, 373 tahanan menginap,” sebut ICE dalam pernyataannya.

Senator New Jersey Corry Booker dan Andy Kim dari Partai Demokrat menyatakan “kekhawatiran mendalam” mereka soal penggerebekan imigrasi di Newark.

“Tindakan seperti ini menimbulkan ketakutan di seluruh komunitas kita – dan sistem imigrasi kita yang rusak memerlukan solusi, bukan taktik ketakutan,” kritik keduanya dalam pernyataan gabungan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

error: Content Dilindungi Undang Undang Dilarang Untuk Copy!!