Hilirisasi Industri dan Cita-Cita Indonesia Emas
Oleh : Pancar Setiabudi Pancar Setiabudi Ilham Mukarromah (Kornas Orang Muda Ganjar)
Arah Baru – Pada tahun 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka, pemerintah telah menetapkan visi jangka panjang yaitu Indonesia akan menjadi negara maju. Visi ini sering kita sebut sebagai cita-cita Indonesia emas 2045.
Pada lain sisi, Indonesia juga mendapat anugerah yaitu sumber daya alam yang kaya. Kekayaan alam tersebut jika dikelola dengan baik akan membawa manfaat bagi bangsa ini. Salah satu jawaban dari pengelolaan alam yang baik yaitu melalui hilirisasi.
Pengertian Hilirisasi
Hilirisasi merupakan strategi penting dalam upaya pengembangan ekonomi suatu negara. Hal ini sesuai analisis Alice H. Amsden dalam buku Asia’s Nexs Giant South Korea and Late Industrialization. Dia menyebutkan hilirisasi industri merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk dan layanan suatu industri dengan mengembangkan tahap produksi lebih lanjut dan berkelanjutan.
Mulai dari bahan dasar hingga menjadi produk jadi. Hal ini mencakup bahan baku, pengembangan teknologi, peningkatan keterampilan kerja, dan diversifikasi produk. Masih menurut Alice H. Amsden, pendekatan seperti ini penting dilakukan karena membawa dampak ekonomi yang lebih besar, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing suatu negara di pasar global.
Manfaat Hilirisasi
Menurut United Nations Industrial Development Organization pada 2018, ada empat manfaat bagi negara dan perusahaan yang menerapkan hilirisasi industri. Pertama, peningkatan nilai tambah, hilirisasi dapat menciptakan produk dengan nilai tambah tinggi sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global.
Kedua, diversifikasi ekonomi, hal ini dapat mengurangi ketergantungan negara pada sektor ekonomi tertentu, misalnya hasil peternakan atau hasil laut. Ketiga, dapat menciptakan lapangan kerja baru, hilirisasi pada sektor industri atau riset selalu membutuhkan pembaruan dan pengembangan, hal ini dapat membuka lapangan kerja dan menambah keterampilan tenaga kerja.
Keempat, peningkatan daya saing di pasar internasional, dengan tercipta produk dengan nilai tambah tinggi maka daya saing suatu negara di pasar global akan menguat. Hal ini dapat meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke suatu negara tersebut.
Tantangan Dalam Implementasi Hilirisasi
Beberapa bulan lalu muncul berita tentang bentrok antara tenaga kerja asing (TKA) dengan tenaga kerja asal Indonesia. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah ketika melakukan implementasi hilirisasi. Diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih untuk mengelola proses produksi yang lebih kompleks.
Saat ini pemerintah Indonesia memang mempekerjakan TKA dengan tujuan transfer teknologi dan keterampilan. Namun hal ini harus mendapat perhatian lebih agar lapangan kerja tidak mendapat dominasi dari TKA secara berkelanjutan.
Tantangan selanjutnya yaitu infrastruktur. Jaringan infrastruktur jalan, sistem listrik, dan jaringan digital sangat penting untuk menunjang hilirisasi. Hal ini harus menjadi komitmen bersama baik swasta maupun pemerintah untuk terus melakukan pembangunan tersebut.
Tantangan selanjutnya terkait investasi dan modal. Hilirisasi boleh kita sebut sebagai investasi besar bagi suatu bangsa di bidang fasilitas produksi dan teknologi tinggi. Untuk Indonesia, dengan modal sumber daya alam yang kaya tentu bisa menciptakan ekosistem hilirisasi yang mampu bersaing di ranah global.
Rekomendasi Bagi Pemerintah dan Para Capres.
Proses hilirisasi sangat penting bagi bangsa ini. Indonesia tidak boleh ekspor barang mentah lagi agar untung yang kita dapat semakin banyak dan membuat rakyat sejahtera.
Hilirisasi juga menjadi isu dalam debat Capres-Cawapres pada pemilu 2024 ini. Sebagai masyarakat tentu kita harus mendukung program ini. Paling tidak pemerintahan yang akan datang mampu melakukan tiga hal.
Pertama, mengembangkan program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dalam bidang hilirisasi melalui integrasi perguruan tinggi atau sekolah menengah kejuruan (SMK) atau pelatihan-pelatihan di luar sekolah.
Kedua, melakukan kolaborasi. Kolaborasi antara pemerintah dengan swasta sangat perlu untuk investasi dan partisipasi aktif dalam melakukan hilirisasi. Terakhir membuat kebijakan pendukung. Pemerintah harus menyusun kebijakan yang mendukung hilirisasi seperti insentif pajak dan fasilitas kredit bagi industri pengolahan.
Jadi dapat kita tarik kesimpulan, hilirisasi merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara. Oleh sebab itu untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada 2045, Indonesia harus menjalin kolaborasi dengan swasta.
Hilirisasi membawa manfaat jangka panjang, karena hal itu kita harus mendukung pemerintahan yang berpihak pada hilirisasi industri. Melalui hilirisasi yang tepat Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.